IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Hari Pahlawan 2023, Pendiri NU KH Abdul Chalim Leuwimunding dapat Gelar Pahlawan Nasional

Avatar of Redaksi
Pendiri Nahdlatul Ulama KH Abdul Chalim Leuwimunding mendapatkan gelar Pahlawan Nasional
Pendiri Nahdlatul Ulama KH Abdul Chalim Leuwimunding mendapatkan gelar Pahlawan Nasional

Jakarta, Kabarterdepan.com – Hari Pahlawan, 10 November 2023 adalah hari yang bersejarah karena Pendiri Nahdlatul Ulama KH Abdul Chalim Leuwimunding akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI, Ir Joko Widodo.

Pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah tokoh yang berjasa bagi bangsa dan negara. Tahun ini ada enam tokoh yang sudah disetujui oleh Presiden Jokowi untuk diberikan gelar tersebut.

Responsive Images

Salah satu tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional yakni KH Abdul Chalim Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat.

Cucu dari KH Abdul Chalim yang juga Wakil Bupati Mojokerto, Dr Muhammad Al Barra mengucap syukur atas penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Abdul Chalim.

“Bukan tanpa alasan, Abdul Chalim merupakan salah satu tokoh pejuang dan pendiri Nahdlatul Ulama yang punya peranan penting di era pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaan,” ungkap Gus Barra, sapaan akrab cucu KH Abdul Chalim kepada Kabarterdepan.com.

Lebih lanjut, Gus Barra menuturkan, tentu saja gelar ini akan menambah anugerah pahlawan nasional dari NU. Selama ini sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional ada KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah.

“”Kami berharap anak cucu dari KH Abdul Chalim bisa meniru langkah dan jasa KH Abdul Chalim sehingga kami semua bisa menjadi generasi yang berguna untuk bangsa dan negara,” jelasnya.

Sosok KH Abdul Chalim Leuwimunding

Kiai Abdul Chalim adalah satu di antara delapan kiai pendiri Nahdlatul Ulama. Ia merupakan kawan akrab KH Abdul Wahab Chasbullah yang juga pendiri NU. Kiai Abdul Chalim lahir di Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat. Ia lahir dari pasangan Mbah Kedung Wangsagama dan Nyai Suntamah.

Kedekatan KH Abdul Chalim dengan KH Wahab Chasbullah dan perannya di organisasi NU terangkum dalam buku berjudul Karisma KH Abdul Chalim, Pendiri NU dan Pahlawan Republik yang Rendah Hati karya Djoko Pitono dan Achmad Lazim Suadi.

Sebagai kiai yang dekat sekali dengan KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah, Kiai Chalim Leuwimunding adalah komunikator kunci para ulama terkemuka se-Jawa dan Madura.

Kiai Chalim pula yang membuat surat undangan serta mengantarkan undangan ke seluruh kiai di Jawa untuk menghadiri rapat Komite Hijaz.

Dalam kepengurusan pertama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Chalim menjabat sebagai wakil katib atau katib tsani. Berbagai momen penting NU selalu dihadiri oleh Kiai Chalim.

Termasuk turut gerilya dalam perang 10 November 1945 di Surabaya yang diawali oleh Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’Ari.

Dalam pentas politik pun KH Abdul Chalim tak pernah ketinggalan sejak NU bergabung ke dalam Masyumi maupun ketika NU sendiri menjadi partai politik.

Kiai Chalim juga motor utama pembentukan Persatuan Guru NU (Pergunu) pada 1958 dan pendirian Pertanu (Persatuan Petani NU). Hingga pertengahan tahun 1972, Kiai Chalim masih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Ia wafat pada 11 April 1972.

Melahirkan banyak karya

KH Abdul Chalim dikenal sebagai ulama yang produktif dalam melahirkan karya-karya, bahkan terdapat 13 judul naskah dengan bentuk syi’ir. Sebagian ditulis dalam bentuk bahasa Arab-Indonesia dan sebagian lagi ditulis dalam bentuk Arab-Sunda.

Tema-tema yang ditulis oleh KH Abdul Chalim dalam karyanya cukup beragam di antaranya fiqih, tasawuf, tauhid, perjuangan kemerdekaan dan nasionalisme. Temuan itu diungkapkan oleh Gus Barra dalam disertasinya dengan judul Naskah Perjuangan Kiai Abdul Wahab Chasbullah: Edisi Teks dan Historiografi Nahdlatul Ulama.

Pemerintah RI akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yang dinilai berjasa bagi bangsa dan negara semasa hidupnya. Enam tokoh tersebut ialah:

1. KH Abdul Chalim Leuwimunding dari Jawa Barat

2. Bataha Santiago dari Sulawesi Utara

3. M. Tabrani dari Jawa Timur

4. Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah

5. Ida Dewa Agung Jambe dari Bali

6. KH Ahmad Hanafiah dari Lampung

Penetapan tersebut berdasarkan surat dari Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tertanggal 3 November 2023. Dalam surat tersebut tertulis calon pahlawan nasional yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023. Selanjutnya, akan diadakan Konferensi Pers Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara

Responsive Images

Tinggalkan komentar