IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

NGO YUA Gelar Batu Informal Meeting Jelang Pilkada 2024 Usung Tema Wayahe Wong Batu

Avatar of Redaksi

 

Ketua Panitia Pelaksana Batu Informal Meeting Jeremy Nata Pangestu, saat diwawancarai awak media usai kegiatan. (Yan/kabarterdepan.com)
Ketua Panitia Pelaksana Batu Informal Meeting Jeremy Nata Pangestu, saat diwawancarai awak media usai kegiatan. (Yan/kabarterdepan.com)

Kota Batu, kabarterdepan.com – Non Governmental Organization (NGO) Yayasan Ujung Aspal (YUA) menggelar kegiatan acara Batu Informal Meeting dengan mengusung tema Wayahe Wong Batu

Responsive Images

Dalam kegiatan acara tersebut, membahas harapan baru masyarakat kepada calon Wali Kota Batu dan calon Wakil Wali Kota Batu terpilih periode 2024-2029 di Hall Anthurium Kusuma Agrowisata Hotel, Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Rabu (8/5/2024).

Kegiatan acara tersebut diselenggarakan, demi terwujudnya pemimpin yang diharapkan masyarakat menjelang Pilkada serentak 2024.

Ketua panita pelaksana Batu Informal Meeting, Jeremy Nata Pangestu menjelaskan, bahwa NGO YUA dalam kegiatan Batu Informal Meeting (BIM) ini tentu demi mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat dari pemimpin yang akan datang.

“Ya, tidak berorientasi pada calonnya yang ‘Wong Mbatu’ (orang Batu-red), sangat bagus kalau memang putra daerah. Akan tetapi ini adalah momen kita “Wayahe Wong Mbatu” (waktunya orang Batu-red) bangkit, dalam arti kata dimana harus bisa memaksimalkan sumber daya yang ada,” terang Jeremy kepada awak media.

Menurutnya, NGO Yayasan Ujng Aspal saat ini juga tengah melakukan regenerasi, maka dari itu pihaknya sengaja melibatkan para pemuda Kota Batu yang ingin berdedikasi, dan berdikari.

“Tentu didukung dan berskema lintas generasi ini, memberikan ruang untuk kaum muda millenial yang ingin berkarya dan berdedikasi, demi terwujudnya sistem pemerintahan yang baik di Kota Batu,” katanya.

Berkaitan dengan hal itu, masih kata Jeremy, ada beberapa metode yang digunakan untuk mengetahaui apa yang menjadi keluhan masyarakat melalui platform media sosial (medsos).

“Termasuk di Instagram saya sendiri, saya melakukan semacam mini survey demi melihat dan tau apa yang menjadi keluh kesah masyarakat. Nah, dari sini kita bisa ambil poin-poinya setiap keluhan masyarakat, karena memang masih banyak yang harus diperbaiki dalam beberapa sektor,” ujarnya.

“Meskipun di luar terlihat manis tetapi di dalam masih banyak PR. Mulai dari sarpras, fasum, optimasi pertanian, pariwisata termasuk tingkat pengangguran dan kemiskinan di Kota Batu itu PR nya, tetapi tidak hanya pemerintah saja namun juga elemen masyarakat dan masyarakat itu sendiri yang mempunyai peran penting dalam kemajuan Kota Batu ke depannya,” papar Jeremy.

Pihaknya berharap kepada masyarakat Kota Batu supaya bersinergi demi memberikan informasi terbuka, karena dirasa melihat forum publik di Kota Batu ini belum ada.

“Itu karena mengingat di Kota Batu belum ada forum publik yang terbuka. Maka, harapan kami tentu saja dengan digelarnya forum ini, elemen masyarakat Kota Batu bisa bersinergi untuk memberikan informasi secara terbuka,” pungkas Jeremy. (Yan)

Responsive Images

Tinggalkan komentar