Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Sejumlah salah satu perguruan pesilat meluruk kantor Polres Mojokerto di jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, mereka datang berbondong bondong dengan menggunakan sepeda motor dengan atribut bendera. Jumat (27/10/2023) malam.
Rupanya, mereka menuntut agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus penganiayaan rekan mereka di Kecamatan Kuterejo, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu.
Sejumlah pesilat itu rupanya merupakan perwakilan dari Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo dan Pasuruan yang datang ke Polres Mojokerto sejak pukul 22.05 (WIB).
Kedatangan ratusan pesilat itu dijaga ketat personil kepolisian dibantu oleh sejumlah anggota TNI yang berjaga di depan Mapolres Mojokerto.
Hari Soetjipto, Ketua PSHT Mojokerto Raya, saat menyampaikan sambutan diatas ratusan massa jika pihak kepolisian dari Polres Mojokerto telah menangani perkara yang telah terjadi.
“Didalam tadi sudah dijelaskan sama Pak Kasat Reskrim dan Kasat Intel ke saya, bahwa permasalahan sampean semuanya sudah mulai awal sudah di atensi,” ucapnya.
Hari berharap agar para pesilat tetat sabar dan memasrahkan perkara ini pada pihak yang berwajib.
“Hasil CCTV itu gambarnya tidak jelas, dari pihak korban juga tidak tahu ciri cirinya,” terangya.
Menanggapi tuntutan massa tersebut Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali saat menjumpai mereka menyampaikan, telah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi mata. Hingga memeriksa CCTV sekitar lokasi.
“Mohon maaf kami sampaikan ke teman-teman, kami masih melakukan penyelidikan dan kami kumpulkan semua ketua cabang ranting. Sampai kami juga cek cctv semua, sudah kami sampaikan ke beliau. intinya mohon doanya semoga cepat terungkap,” pungkas Kasatreskrim.
