IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Tim Rescue Evakuasi Dua Pendaki yang  di Puncak Gunung Penanggungan

Avatar of Andy Yuwono
Petugas gabungan sedang mengevakuasi pendaki yang alami kedinginan (Andy / Kabarterdepan.com)
Petugas gabungan sedang mengevakuasi pendaki yang alami kedinginan (Andy / Kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Tim rescue gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan mengevakuasi dua orang pendaki asal Kota Surabaya yang terjebak dan kedinginan saat berada di puncak gunung penanggungan, Minggu (21/4/2024) dini hari.

Ia adalah Hasbullah (18) asal Kemayoran Baru, Pasar Turi, Kota Surabaya dan Saiful Nasir (18) asal Kelurahan Asemrowo Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.

Responsive Images

Awalnya, keduanya mendaki gunung penanggungan melalui pos pendakian Kunjorowesi pada Minggu siang, sekitar pukul 11.00 WIB. Namun pada malam harinya remaja itu melaporkan dirinya jika ia terjebak kabut di puncak Gunung Penanggungan.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Saiful Anam saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya mendapatkan laporan perihal adanya pendaki tersesat di gunung Penanggungan di sisi utara dan langsung melakukan koordinasi penanganan dengan beberapa pihak terkait.

“Tim penjemput dari BASARNAS Surabaya bersama relawan bertemu di Pos II dan membantu evakuasi,” kata Cak Anam, Senin (22/4/2024) sore.

Anam menambahkan, pada saat itu posisi gunung di ketinggian 1653 mdpl itu dalam kondisi kabut tebal menyelimuti sekitar pawitra, sedangkan pendaki itu mengenakan celana pendek.

“Kondisinya masih baik, hanya agak kedinginan, dan ada ketakutan karena kondisi puncak sedang kabut tebal pandangan amat terbatas,” tambahnya.

Hingga akhirnya, sekitar pukul 00.30 WIB, kedua pendaki itu berhasil di evakuasi oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD dan sejumlah relawan serta dibantu warga sekitar.

“Akhinya survivor turun ke Pos I pendakian Kunjorowesi,” tandas Anam.

Selanjutnya, dua pendaki itu telah bertemu keluarga yang sudah menunggu di pos perizinan pendakian Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

“Dan survivor diserahkan ke pihak keluarga dan langsung dibawa pulang,” pungkas Cak Anam. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar