IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pengurus Taekwondo se-Jateng Mosi Tidak Percaya KONI

Avatar of Redaksi
Alex Haryanto, Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Alex Haryanto, Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Semarang, Kabarterdepan.com – Prestasi Jawa Tengah (Jateng) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut yang akan digelar 8-20 September 2024 diprediksi bakal hancur.

Seluruh Pengurus Kabupaten (Pengkab) dan Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia (TI) Se-Jateng melakukan mosi tidak percaya kepada KONI Jateng.

Responsive Images

Mereka meminta Ketua Umum (Ketum) KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana mundur dari jabatannya sebagai Ketum KONI Jateng.

”Ya, mereka sepakat melakukan mosi tidak percaya kepada KONI Jateng, karena mereka menilai manajemen KONI Jateng sangat buruk,” kata Ketua Pengprov TI Jateng, Grand Master Taekwondo, Alex Harjanto di sela-sela Raker Pengprov TI Jateng di GOR Pelatda Taekwondo Jateng kompleks Joglo Kumpul Kumpul di Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Selasa (30/4/2024).

Seperti diketahui, pada PON XX di Papua 2021, Jateng menduduki peringkat ke-6 dengan perolehan medali sebanyak 24 emas, 45 perak, dan 61 perunggu.

”Peringkat ke-6 Jateng di PON Papua lalu sangat memalukan. Sekarang ini persiapan Jateng menuju PON Aceh-Sumut sangat buruk,” kata Alex.

Menurutnya, solusi agar prestasi Jateng di PON Aceh-Sumut nanti bisa lebih baik adalah Ketum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, harus mundur dari jabatannya. Sebab, Bona sudah tidak layak lagi memimpin KONI Jateng.

”Bona tidak becus memimpin KONI. Dia harus segera mundur dari jabatan Ketum KONI Jateng, kalau tidak ingin prestasi Jateng makin terpuruk di PON Aceh-Sumut nanti,” ujarnya.

Dia mengatakan, salah satu indikasi bakal menurunkannya prestasi Jateng adalah pelaksanaan Training Center (TC) PON Aceh-Sumut. KONI Jateng memberlakukan kebijakan pelaksanaan TC PON yang bervariasi.

”KONI Jateng memberlakukan TC PON kepada sejumlah cabor bervariasi. Ada yang enam bulan, empat bulan, bahkan ada yang dua bulan. Belum lagi pencairan dananya tidak transparan, sehingga banyak pengurus cabor yang mengeluh,” ungkapnya.

Cabang taekwondo, lanjutnya, sudah dua bulan yakni Maret dan April belum menerima dana untuk TC PON. Kejadian yang sama juga menimpa para atlet taekwondo dan pelatih yang selama dua bulan tersebut belum menerima insentif.

”Saya akan bubarkan aja jika dana TC PON, insentif atlet dan dana pengganti TC Pra-PON tidak diberikan. Saya menduga ada oknum pengurus KONI Jateng yang sengaja menghambat tidak memberikan uang insentif atlet, dana untuk TC dan uang pengganti biaya TC Pra-PON sebesar Rp 950 juta,” tandanya.

Dia menambahkan, pada PON Aceh-Sumut nanti, cabor taekwondo ditargetkan KONI Jateng meraih 3 medali emas. Selama ini, pihaknya hanya diberi janji-janji manis.

”Kalau dana TC PON Aceh-Sumut, insentif atlet dan dana pengganti untuk Pra-PON sebesar Rp 950 juta diberikan, cabor taekwondo siap menyumbangkan 10 medali emas di PON Aceh-Sumut nanti,” tandasnya.

Pada Pra-PON lalu, pungkasnya, pihaknya berhasil meraih 7 medali emas dari 16 emas yang diperebutkan. Sisanya 9 emas diperebutkan 39 provinsi. (Ahmad)

Responsive Images

Tinggalkan komentar