IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Percepat Penurunan Angka Stunting, Pemkot Mojokerto Upayakan 8 Aksi dan Inovasi

544E9D0C 3887 4F5C B5B1 8CE5D82374BA
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam agenda Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi (Diskominfo Kota Mojokerto)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Pemerintah Kota Mojokerto terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui 8 aksi. Tak hanya itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari juga melakukan inovasi untuk menekan angka stunting.

“Kami lebih fokus dalam melaksanakan program kegiatan, termasuk dalam upaya penerapan roadmap 8 Aksi Konvergensi terkait percepatan penurunan stunting. Aksi pertama sampai 8 sudah kami lakukan sepanjang tahun 2022,” ujar wali kota.

Responsive Images

Hal ini ia sampaikan dalam agenda Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Kamis (10/8/2023).

Masih kata wali kota, delapan Aksi Konvergensi tersebut antara lain Analisis Situasi, Pemetaan Program dan Kegiatan, Rembuk Stunting, Perwali tentang PPS, Pembinaan Pelaku dan Pemerintahan Kelurahan, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting, serta Review Kinerja Tahunan.

Berbagai aksi untuk mempercepat penurunan stunting ini tertuang dalam berbagai kegiatan yang disinergikan di lintas OPD, stakeholder dan masyarakat.

Lebih lanjut, wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyebutkan, sinergi di internal pemkot melibatkan Dinsos P3A, Dinkes PPKB, Diskopukmperindag, Dinas PUPR, RSUD, Dispendukcapil, Diskominfo, Bappedalitbang, DKPP, Disdikbud, kecamatan, kelurahan, hingga PKK.

“Selain itu juga terdapat Keterlibatan Kementerian Agama, BAZNAS, serta dukungan sektor privat seperti universitas, PPNI, dan CSR berbagai perusahaan,” terang Ning Ita.

Sementara itu, selain 8 aksi yang telah disebutkan di atas juga dicetuskan beragam inovasi untuk mempercepat angka penurunan angka stunting. Di antaranya seperti Gempa Genting dan Canting Gula Mojo.

Sebagai informasi, Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting) adalah inovasi bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan lingkungan yang diinisiasi oleh Kelurahan Prajurit Kulon.

Lanjut Ning Ita, inovasi yang mengantarkan Kota Mojokerto sebagai Kota Terinovatif tingkat peratama dalam IGA 2022 ini memanfaatkan sampah organik rumah tangga sebagai pakan ternak maggot. Berikutnya, maggot digunakan sebagai pakan ternak lele yang dilakukan oleh kelompok warga.

“Dari hasil panen lele ini nanti oleh kader motivator disalurkan ke keluarga dengan balita stunting. Jadi lele bisa menjadi salah satu sumber protein, membantu meningkatkan nutrisi makanan yang dikonsumsi oleh balita tadi,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar