IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pengamanan Penutupan Jalan Eks Wisata Kedung Ombo di Grobogan Dikeluhkan Warga, Petugas Perhutani Bawa Senjata Lengkap

Avatar of Redaksi
Sejumlah petugas Perhutani melakukan pengamanan di pintu masuk eks Wisata Kedung Ombo. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Sejumlah petugas Perhutani melakukan pengamanan di pintu masuk eks Wisata Kedung Ombo. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Penutupan portal pintu masuk menuju lokasi eks wisata Kedung Ombo oleh pihak perhutani KBKPH Karangwinong pada Minggu ( 21/4/24) jadi sorotan warga setempat. Pasalnya, dalam penutupan portal tersebut terlihat beberapa personel Perhutani membawa senjata lengkap.

Hal tersebut diungkapkan Priyono, warga Desa Rambat Grobogan saat dikonfirmasi Rabu (24/4/24). Pihaknya mengatakan saat penutupan portal jalan menuju eks wisata tersebut nampak sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua terparkir di depan pintu masuk, serta ada beberapa personel perhutani membawa senjata.

Responsive Images

Priyono menilai tindakan pengamanan saat penutupan portal eks wisata Kedung Ombo yang dilakukan Perhutani terlalu berlebihan dan terkesan Arogan. Hal tersebut membuat sebagian masyarakat yang berdagang di event tersebut merasa takut untuk masuk ke lokasi tersebut.

“Saat penutupan Minggu pagi, ada beberapa personel perhutani membawa senjata lengkap,” ungkapnya.

Tak hanya itu saja, lanjut Priyono, niat berjualan dari beberapa pedagang di lokasi harus diurungkan. Padahal mereka sudah mempersiapkan dangangannya untuk dijual dilokasi tersebut.

“Pihak perhutani hanya memberikan waktu tiga jam untuk para pedangang mengambil dan mengeluarkan barangnya yang masih ada di lokasi event tersebut,” terangnya.

Senada disampaikan, Suwarso, pihaknya membenarkan saat pengamanan pentupan portal palang pintu tersebut, terdapat personel Perhutani yang membawa senjata.

“Kami bukan kriminal, kami tidak melakukan pengerusakan, Kami hanya warga sekitar yang hendak ikut mengais rezeki dari event yang ada di eks wisata WKO, tapi kenapa pintu masuk dijaga pihak perhutani dengan membawa senjata,” keluh Suwarso.

Sementara Santoso, Selaku ketua pengelola Event Launching produk Minuman air Kemasan ASA di lokasi wisata Kedung Ombo Rabu (24/424) mengatakan, tindakan yang dilakukakan oleh Perhutani sangat tidak etis dan terkesan dipaksakan.

Menurutnya, sesuai dengan surat dari Perhutani Telawa, penutupan akan dilakukan Senin (22/4/24) Namun, pada Minggu (21/4/24) sudah dilakukan penutupan.

“Kami sudah mencoba memohon kepada Perhutani yang ada dilokasi untuk membuka palang pintu masuk terapi tetap tidak di izinkan,” ucapnya.

Santoso mengaku, atas kejadian tersebut pihaknya dan sebagian masyarakat sekitar yang ikut dalam event di eks wisata Kedung Ombo mengalami sejumlah kerugian.

Lebih lanjut, pihaknya menyayangkan adanya penutupan pintu secara sepihak oleh Perhutani. Ditutupnya akses masuk menjadi salah penyebab utama sepinya pengunjung. Lantaran para pengunjung mengira adanya penutupan pintu masuk adalah tanda larangan masuk ke lokasi event.

Santoso menambahkan, dirinya banyak mendapat keluhan dari beberapa masyarakat sekitar yang muncul setelah terjadinya aksi Demo di lokasi tersebut Senin (22/4/2024),

Menurutnya, warga setempat menilai pengamanan demo yang dilakukan Polres Grobogan lebih Humanis.  Berbeda dengan Perhutani saat melakukan pengamanan saat penutupan palang pintu yang dilakukan Perhutani yang membawa personrl bersenjata lengkap. (kin).

Responsive Images

Tinggalkan komentar