IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pembukaan Eks Wisata Kedung Ombo Grobogan Ditolak Warga, Pengelola : Hanya Event Sementara

Avatar of Redaksi
Aksi warga yang menolak pembukaan eks wisata Kedung Ombo Grobogan.  (Masrikin/kabarterdepan.com)
Aksi warga yang menolak pembukaan eks wisata Kedung Ombo Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Sempat terjadi aksi gelar spanduk bertuliskan penolakan keras terhadap rencana pembukaan wisata Kedung Ombo yang dilakukan oleh puluhan warga Desa Rambat Kecamatan Geyer Kabupaten Grobongan.

Aksi tersebut terjadi di depan pintu masuk Objek Wisata Waduk Kedung Ombo (WKO) Senin (15/4/24) setelah beredar informasi tentang Perum Jasa Tirta bekerja sama dengan PT Berkah Tirta Abadi Group yang bergerak di bidang air mineral, akan membuka tempat wisata Kedung Ombo. tanpa melibatkan masyarakat setempat.

Responsive Images

Informasi yang beredar di masyarakat tersebut dibantah oleh pihak agen Perum Jasa Tirta wilayah Kabupaten Grobogan yang berada di lokasi gardu pandang wisata Kedung Ombo

Santoso (54) selaku agen perum jasa tirta wilayah Grobogan saat ditemui kabar terdepan.com Selasa (16/4/2024) mengaku, bahwa pihaknya Perum Jasa Tirta tidak akan membuka wisata Kedung Ombo tersebut Namun, dirinya hanya meminta izin kepada BBWS Pemali Juana untuk menggelar event penjualan produksi air mineral yang diproduksi Perum Jasa Tirta di Malang.

“Pihak Perum Jasa Tirta hanya menggunakan fasilitas tempat dalam rangka memasarkan produk air mineral milik Perum Jasa Tirta selama satu bulan. Yakni pada 15 April sampai dengan 15 Mei 2024,” ujarnya.

Santoso menambahkan, selain meminta izin kepada pemangku kebijakan dalam event tersebut pihaknya juga menggandeng warga masyarakat setempat terutama para pedagang UMKM Desa rambat serta karang taruna desa.

“Event pemasaran air mineral milik Perum Jasa Tirta di wisata gardu pandang Kedung Ombo ini hanya sementara, setelah satu bulan event selesai akan dibubarkan,”tambahnya.

Lebih lanjut Santoso menjelaskan bahwa Perum Jasa Tirta merupakan perusahaan BUMN yang dimiliki oleh Balai Besar wilayah Sungai. Pihaknya hanya memanfaatkan fasilitas yang diberikan untuk pemasaran air mineral produk Perum Jasa Tirta di Gardu pandang Kedung Ombo.

“Dalam event ini kami juga menggandeng pelaku UMKM setempat dan karang taruna desa untuk membantu meramaikan event tersebut bagi yang berjualan di lokasi tidak dipungut biaya sepeserpun,”tandasnya.

Disinggung terkait aksi penolakan pembukaan wisata Kedung Ombo yang dilakukan oleh masyarakat warga Desa Rambat Senin lalu Santoso mengaku, tidak tahu menahu, dirinya hanya meminta izin kepada pemangku wilayah terutama kepala desa setempat untuk melakukan event di wisata gardu pandang Kedung Ombo.

Di sisi lain event yang diselenggarakan oleh perum jasa tirta dalam memasarkan produk air mineral kemasan mendapatkan sambutan hangat dari puluhan warga yang ingin berpartisipasi untuk berjualan di lokasi wisata tersebut.

Rumini (34) warga Dusun Tegal Jeruk Desa Rambat yang merupakan pedagang makanan dan minuman di wisata Kedung Ombo mengaku senang adanya event tersebut meskipun hanya satu bulan.

“Hari ini baru dibuka Mas, rencananya hanya satu bulan kalau rame paling juga diteruskan,” ungkapnya.

Rumini menjelaskan puluhan pedagang yang berada di wisata Kedung Ombo merupakan Warga Rambat Kecamatan Geyer terdiri dari beberapa UMKM Desa rambat dan masyarakat yang ingin berjualan di sini

“Umumnya pedagang yang berada di sini adalah UMKM Desa rambat seperti UMKM batik tulis dan UMKM Kentucky baby fish ikan wader yang dihasilkan Waduk Kedung Ombo,” jelasnya.

Sementara Agung (35) salah satu pemuda karang taruna Desa rambat saat dikonfirmasi Selasa (16/4/2024) menyampaikan bahwa pihak karang taruna diperbantukan oleh penyelenggara event untuk membantu penataan transportasi yang ada di area wisata tersebut.

“Kami diperbantukan untuk penataan parkir kendaraan wisatawan, dan tidak ada retribusi yang dibebankan kepada pengunjung wisata yang datang, Namun kalau dikasih secara ikhlas ya akan diterima,” ucap Agung.

Diketahui, Objek Wisata Kedung Ombo (WKO) resmi ditutup untuk umum pada September 2017, Surat penutupan turun Mei atau April 2017 lalu. Diketahui faktor di tutupnya Obyek Wisata WKO, disebabkan ada temuan BPK dalam auditnya, yakni menemukan adanya penarikan retribusi wisatawan untuk pemasukan daerah. Objek wisata WKO dikelola oleh pemerintah pusat, BBWS Pemali Juana sebagai kepanjangan tangan pusat. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar