IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Dibayangi Penolakan Warga, Event di Wisata Kedung Ombo Grobogan Merugi

Avatar of Redaksi
Grand Launching air minum dalam kemasan milik BUMN di wisata Kedung Ombo yang sepi pengunjung imbas penolakan warga. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Grand Launching air minum dalam kemasan milik BUMN di wisata Kedung Ombo yang sepi pengunjung imbas penolakan warga. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com – Event promosi air minum dalam kemasan (AMDK) Perum Jasa Tirta 1 yang digelar oleh PT Berkah Tirta Abadi di wisata Gardu Pandang Kedung Ombo Kabupaten Grobogan tuai penolakan warga.

Pasalnya, kegiatan yang berlangsung selama satu bulan dimulai tanggal 15 April sampai dengan 15 Mei 2024 mendatang, dinilai masyarakat sekitar sebagai upaya untuk mengaktifkan kembali kawasan wisata tersebut setelah ditutup oleh pihak pemerintah tahun 2017 silam.

Responsive Images

Hal tersebut sekali lagi dibantah oleh peyelenggara event Santoso, Menurutnya, event yang dilakukan di lokasi wisata Kedung Ombo hanya bersifat sementara saja hanya satu bulan saja.

“Kami dari PT .Berkah Tirta Abadi berkerjasama dengan Perum Jasa Tirta 1 sebagai Distributor tunggal air minum kemasan (AMDK) dijawa tengah mengadakan event diwisata Kedung Ombo selama satu bulan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pihaknya mengatakan, Meski Event promosi air mineral sudah dibuka sejak Senin (15/4/24) Namun hingga Sabtu (20/4/24) kondisinya masih sepi pembeli.

“Pendapatan hasil penjualan air kemasan kita hanya mendapatkan Rp 400rb perhari saja,” ujarnya. Sabtu (20/4/24).

Perihal tersebut tak sebanding dengan tenaga kerja yang diterjunkan dilapangan berjumlah 29 Orang, Dirinya mengaku, untuk event promo tersebut dirinya mengeluarkan uang gaji sebesar Rp.70.000 per orang ditambah uang makan Rp.15.000 per orang.

Santoso tidak menampik bahwa sepinya pembeli dan pengunjung dilokasi tersebut akibat imbas dari beberapa aksi penolakan dilakukan oleh masyarakat setempat. Meskipun sudah mendapatkan izin dari Instansi terkait, Pihaknya merugi dalam penyelenggaraan event tersebut.

Santoso menambahkan, untuk jadwal Forkominda atau pejabat Negara yang rencananya berkunjung ke lokasi yang direncanakan sebelumya juga terancam batal akibat adanya beberapa informasi aksi yang terjadi.

” Selain pembatalan Sponsor, Kunjungan Forkominda yang direncanakan Kamis (25/4/24) mendatang juga terancam gagal,” tambahnya.

Disisi lain, Yatmi (45) warga Desa Rambat yang digandeng penyelenggara event untuk berjualan di lokasi wisata gardu pandang mengatakan, dari awal event ini dibuka masih sepi pengunjung, ia menjelaskan kalau dirinya masih belum mendapat keuntungan dari hasil penjualan dangangannya.

“Masih sepi, belum ada keuntungan bisa kembali modal pembelian dagangan saja sudah bersyukur,” keluh Yatmi, Sabtu (29/4/24).

Kondisi yang dialami Yatmi juga dirasakan beberapa pedangan yang berjualan dilokasi tersebut, Mereka berharap kedepan bisa bertambah ramai dan bisa dapat keuntungan serta bisa mengembalian modal dangangan mereka, Hingga event tersebut ditutup pada 15 Mei mendatang.

“Meskipun cuma satu bulan, Mudah mudahan diberi kelancaran, Semoga bisa mendapat untung dari event ini,” Ucap Rumini (34) pedangang minuman dan Kentucky baby fish dilokasi tersebut.

Air mineral ASA yang diproduksi BUMN dipromosikan di wisata Kedung Ombo, Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Air mineral ASA yang diproduksi BUMN dipromosikan di wisata Kedung Ombo, Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Sepinya pengunjung diduga akibat dari beredar pemberitaan dibeberapa media tentang aksi demo lanjutan yang bakal dilakukan ratusan pedagang ikan bakar di Waduk Kedungombo, Grobogan Senin (22/4/24) depan. Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan akan adanya pembukaan kembali wisata Gardu Pandang Kedung Ombo.

Dari informasi yang dihimpun kabarterdepan.com dilapangan Aksi demo yang akan dilakukan para pedangan ikan diwilayah Kedung Ombo sebagai bentuk penolakan terhadap event pihak swasta yang diijinkan oleh Instansi terkait.

Sebelumnya ada larangan bagi masyarakat sekitar untuk berjualan ikan bakar dilokasi tersebut.Tetapi para pemangku kebijakan terkait malah mengijinkan perusahaan swasta utuk berjualan air minum di lokasi yang sama.padahal lokasi tersebut sudah ditutup pada tahun 2017 silam.

Para pedagang merasa dirugikan jika zona merah itu kembali dipakai oleh pihak terkait. Hal itu dianggap akan memporak-porandakan usaha yang dirintis oleh para pedagang semenjak diusir dari tempat tersebut sebelumnya.

Sementara itu, PPNS SDA BBWS Pemali Juana, Muhamad, kepada media mengatakan, Bahwa lokasi tersebut bukan dibuka kembali, namun hanya terkait kegiatan ini sesuai dengan surat dari BBWS hanya digunakan untuk kegiatan promosi air minum dalam kemasan (AMDK) Perum Jasa Tirta 1 yang hanya berlangsung 1 bulan terhitung mulai tanggal 15 April sampai dengan 15 Mei 2024. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar