IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Jalan Rusak dan Ada Intimidasi, Warga Katekan Grobogan Tolak Galian C

Avatar of Redaksi
Sejumlah warga Desa Katekan Grobogan menghadap truk galian C, Sabtu (27/4/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)
Sejumlah warga Desa Katekan Grobogan menghadap truk galian C, Sabtu (27/4/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Warga Dusun Daresan, Desa Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan nekad menghadang sejumlah truk galian c yang beroperasi di wilayahnya.

Peristiwa aksi penghadangan terhadap truk bermuatan tanah urug yang terjadi Kamis (25/4/24) lalu merupakan puncak kekesalan warga terhadap pihak pengelola galian c tersebut. Pasalnya tuntutan warga setempat belum dipenuhi oleh pihak pengelola tambang.

Responsive Images

“Kami tidak mau jalan utama di dusun kami rusak akibat dilewati truk yang memuat tanah galian,” kata Yanto (49), warga Desa Katekan, Sabtu (27/4/2024).

Beberapa bulan yang lalu, sambung Yanto, memang sudah ada musyawarah antara warga Katekan dengan pengelola galian C di kantor balai Desa Katekan. Namun saat itu belum mencapai hasil kesepakatan. Pengelola galian C malah sudah buka lagi, warga yang merasa dibohongi akhirnya memblokade akses jalan itu.

Sementara Agus (43) warga lainya mengaku, aktivitas ditambang dikeluhkan warga setempat, terutama jalan yang dilewati armada truk galian tambang. Bahkan ada intimidasi oleh oknum tambang kepada warga yang menolak galian c.

“Warga diintimidasi, ditakut-takuti oknum tambang. Didatangi ke rumah,” katanya.

Agus menyayangkan adanya sikap dari oknum tambang kepada warga yang menolak galian c tersebut.
Menurutnya, warga Katekan sebetulnya tidak menolak aktivitas tambang, namun warga setempat juga memerlukan kejelasan apabila terjadi kerusakan jalan, pihak pengelola tambang bersedia untuk bertanggungjawab perbaikan.

Terpisah, Kepala Desa Katekan Zinar Ismail kepada media menerangkan, pihaknya telah memediasi persoalan ini selama lima kali. Namun mediasi berujung nihil, alias tidak ada keputusan.

”Polemik ini sudah lama terjadi. Sudah dilakukan lima kali mediasi namun tidak ada hasil,” katanya.

Zinar menegaskan, pihaknya telah mempertemukan pihak penambang dengan sejumlah stakeholder di kantor balai desa. Hasil pertemuan itu rencananya akan dilaporkan ke kecamatan kemudian diteruskan ke kabupaten (Pemkab Grobogan).

”Karena selalu nihil, nanti kita bawa ke Pemkab. Semoga di sana bakal ada kejelasan,” ucapnya.

Terkait aksi yang sudah warga, agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan, pihaknya mengaku sudah meminta kepada pengelola usaha tambang untuk tidak beroperasi dulu untuk sementara. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar