Sidoarjo, Kabarterdepan.com – Polresta Sidoarjo mengadakan Operasi Keselamatan Semeru 2024 untuk mempersiapkan personel menjelang Ramadan mulai 4 Maret 2024 hingga dua pekan ke depan.
Untuk itu, diadakan apel gelar pasukan kesiapan pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2024 yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing di Lapangan Mapolresta Sidoarjo, Sabtu (2/3/2024).
Dalam apel tersebut menyasar delapan prioritas, terlebih menyasar generasi milenial, dengan melibatkan sebanyak 500 personel anggota Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Senkom, Pramuka, dan stakeholder terkait lainnya.
Kombes. Pol. Christian Tobing mengatakan, pihaknya berfokus pada delapan sasaran guna mewujudkan keselamatan berlalu lintas bagi masyarakat.
Menurutnya, hal ini dikarenakan perkembangan kehidupan masyarakat yang cepat menjadikan permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan semakin kompleks dan dinamis.
Sebab itu, pihak kepolisian berupaya mencegah terjadinya fatalitas berkendara. Keselamatan masyarakat merupakan prioritas yang tercanang dalam program Operasi Keselamatan Semeru 2024. Tentunya dengan mengedepankan tindakan yang bersifat edukatif, humanis serta profesional.
“Ada delapan prioritas sasaran dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2024 dua pekan nanti, kami harap masyarakat khususnya para pengguna jalan generasi milenial harus mematuhi segala peraturan tertib berlalu lintas,” kata Kombes. Pol. Christian Tobing.
Kapolresta Sidoarjo menambahkan, dalam pelaksanaan operasi ini pihaknya melibatkan generasi milenial dengan menyasar ke sekolah-sekolah dengan menggandeng anak-anak muda untuk turut serta mengampanyekan pentingnya tertib berlalu lintas.
“Edukasi ke sekolah-sekolah terkait pentingnya tertib berlalu lintas serta keselamatan di jalan raya adalah prioritas utama akan kami masifkan,” pungkasnya.
Adapun delapan prioritas pada Operasi Keselamatan Semeru 2024, diantaranya sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang, berkendara melebihi batas kecepatan dan melawan arus lalu lintas, pengendara kendaraan bermotor masih di bawah umur.
Selain itu, pengendara roda dua tidak menggunakan helm standar (SNI), pengemudi roda empat tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman), berkendara menggunakan handphone, berkendara dalam pengaruh alkohol dan obat terlarang, serta knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis atau knalpot brong. (*)
