IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Serius Atasi Masalah Sampah, Pemkot Mojokerto Gandeng Vendor

Avatar of Redaksi
Penandatanganan MOU Pemkot Mojokerto bersama perusahaan Rekosistem untuk pengolahan sampah, Senin (22/4/2024). (Alief Wahdana/kabarterdepan.com)
Penandatanganan MOU Pemkot Mojokerto bersama perusahaan Rekosistem untuk pengolahan sampah, Senin (22/4/2024). (Alief Wahdana/kabarterdepan.com)

Kota Mojokerto, kabarterdepan.com – Pemerintah Kota Mojokerto melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian Kerjasama terkait pengelolaan sampah dengan Perusahaan Rekosistem (PT. Khazanah Hijau Indonesia) dan Konsorsium Perusahaan Jepang di Rumah Rakyat Jl. Hayam Wuruk 50 Kota Mojokerto, Senin (22/4/2024).

Permasalahan sampah terus membayangi Kota Mojokerto, ini yang menjadi landasan utama MoU ini terjalin, Pemkot Mojokerto mulai kuwalahan permasalahan tumpukan sampah pada depo-depo sampah atau Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di 14 titik yang tersebar di seluruh wilayah Kota Mojokerto.

Responsive Images

Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menjelaskan upaya serius Pemkot untuk menyelesaikan persoalan sampah ini sudah ada sejak dulu. Namun saat ini , tapi saat ini Pemkot Mojokerto dihadapkan dengan urgensi persoalan sampah yang perhari bisa sampai 98 ton produksi sampah di Kota Mojokerto.

“Kita ingin adanya transfer knowledge kepada masyarakat dalam hal ini akan di pandegani oleh Rekosistem, sebagai awalan tahun ini sementara hanya di 1 TPS saja yaitu di TPS Magersari tapi kedepan akan berkembang dan kita ada kesepakatan, 5 tahun kedepan Kota Mojokerto harus Zero Waste (bebas sampah),” Papar Ali Kuncoro.

Mas Pj sapaan akrab Ali Kuncoro juga menyinggung siapapun yang akan runing mencalonkan diri sebagai Wali Kota Mojokerto ke depan bahwa persoalan masyarakat sudah semakin kompleks. Tidak hanya masalah inflasi, kemiskinan ekstrem, stunting, krisis pangan tapi persoalan sampah ini harus juga jadi perhatian serius dan dipikirkan dengan baik.

“Saya harapkan persoalan sampah ini bukan hanya memperhatikan ekosistem lingkungan dalam penanganan yang berkelanjutan dengan baik, tapi harus bisa menghadirkan economic value bagi masyarakat dan terkahir bertujuan untuk meningkatkan PAD Pemkot Mojokerto,” pungkas Mas Pj.

CEO Rekosistem Ernest Layman menjelaskan zero waste bisa terlaksana dengan baik apabila selesai dulu fase awal pemilahan sampah itu sendiri, tahap pertama yang akan dikerjakan adalah fokus pada pemilahan sampah organik dan non organik.

“Target awal kita di TPS Magersari adalah pemilahan sampah yang bisa didaur ulang, karena faktanya 35 persen sampah itu bisa didaur ulang tapi penyerapannya masih rendah, target awal kita di satu TPS yaitu pemilahan sampah selesai dulu setelah itu pengurangan sampah anorganik yang bisa didaur ulang sebesar 30 persen,” tutup Ernest. (Alief)

Responsive Images

Tinggalkan komentar