Sidoarjo, Kabarterdepan.com – Musibah dialami Abdullah Mahfudz atau Mbah Dul, warga kawasan RT 05/ RW 03, Desa Tambak Sumur, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Rumahnya mengalami kebakaran pada Selasa (23/4/2024) yang mengakibatkan istrinya harus dirawat di rumah sakit akibat mengalami luka bakar 70 persen.
Akibat kebakaran itu, peralatan dapur di rumah Mbah Dul hampir ludes dilalap si Jago Merah. Beruntungnya, api yang membakar area dapur rumah itu bisa segera ditangani sehingga tak sampai merembet ke area lain.
Kejadian itu sempat menggegerkan warga setempat. Warga yang mengetahui rumah Mbah Dul kebakaran, bergegas bergotong-royong membantu memadamkan api meggunakan alat seadanya. Warga kemudian menghubungi petugas Pos Pemadam Kebakaran (PMK) terdekat.
Saat kejadian, Mbah Dul sedang mengobrol dengan istrinya, Sriatun, di area ruang tamu. Namun mereka tiba-tiba dikagetkan dengan kobaran api daribarea dapur.
Pasangan suami istri (pasutri) itu mencoba memadamkan api dengan air. Tak hanya itu, pipa saluran gas ke arah kompor juga dicabut dan mereka juga memadamkan jaringan listrik rumahnya.
Namun usaha itu tak membuahkan hasil. Api dengan cepat semakin membesar karena menyambar kasur berbahan busa. Kebetulan kasur tersebut disandarkan dekat area dapur.
Keadaan semakin genting saat Sriatun ditemukan pingsan di kamar mandi ketika Hendra mengambil air.
“Usaha kami memadamkan api gagal,” ujar Mbah Dul, Selasa (23/4/2024).
Tidak hanya itu, Mbah Dul juga sempat jatuh terpeleset karena panik berlarian saat berusaha memadamkan api.
Beruntung kobaran api kemudian berhasil dipadamkan warga. Kemudian petugas PMK yang datang dengan satu unit mobil pemadam juga melakukan pembasahan.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Waru AKP Ahmad Yani mengatakan, ada satu korban dalam peristiwa tersebut, yakni, Sriatun yang mengalami luka bakar sekitar 70 persen di area tubuhnya.
Hasil pemeriksaan, kebakaran disebabkan karena kain sarung terjatuh ke atas kompor yang sedang menyala.
“Untuk korbannya sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat, untuk menjalani perawatan. Dan, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 10 juta,” tandas Ahmad Yani. (*)
