IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton Mojokerto, Ada Jalan Rahasia Raja Majapahit yang Diyakini Beracun

Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton Mojokerto yang masih terpelihara dengan baik, Minggu (29/10/2023). (Erix/KabarTerdepan.com)
Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton Mojokerto yang masih terpelihara dengan baik, Minggu (29/10/2023). (Erix/KabarTerdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Salah satu situs di Kabupaten Mojokerto yang menyimpan banyak misteri adalah situs Sumur Upas yang berada dalam satu kompleks dengan Candi Kedaton di Dukuh Kedaton, Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi situs Sumur Upas berada di tengah Candi Kedaton. Konon, di situs ini terdapat jalan rahasia yang digunakan Raja Majapahit melarikan diri apabila diserang musuh.
Wartono (58) warga Desa Sentonorejo Kabupaten Mojokerto menceritakan cerita rakyat tentang Sumur Upas. Dinamakan Sumur Upas karena di dalam Bahasa jawa Upas artinya Racun, jadi di dalam sumur diyakini ada uap yang mengandung racun. Selain itu Wartono meyakini di dalam sumur terdapat ular beracun. Saat ini Sumur Upas itu ditutup oleh warga sekitar.

“Ya dinamakan Sumur Upas karena sumur itu beracun. Bahasa Jawa upas itu racun. Dulu banyak sekali ular yang beracun di dalam sumur itu. Kemudian sekarang ditutup,” terang Wartono saat bercerita tentang sumur upas, Minggu (29/10/2023).

Responsive Images

Wartono juga bercerita, dahulu Sumur Upas yang ada di Candi Kedaton pernah dibuka oleh salah seorang warga sekitar untuk difungsikan sumurnya.

Namun selang beberapa hari warga satu desa terkena wabah penyakit. Diyakini wabah sakit itu dikarenakan Sumur Upas yang dibuka sehingga racunnya dari dalam sumur menyebar melalui udara dan satu desa terdampak penyakit.

“Akhirnya sampai sekarang Sumur Upas itu ditutup tidak pernah di buka lagi,” pungkas Wartono.

Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton kini dilengkapi dengan papan keterangan sejarah di tiap sudut yang memudahkan untuk dipelajari. (Erix/KabarTerdepan.com)
Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton kini dilengkapi dengan papan keterangan sejarah di tiap sudut yang memudahkan untuk dipelajari. (Erix/KabarTerdepan.com)

Sementara itu Juru Pelihara (Jupel) Candi Kedaton Mi’in mengatakan, saat ini banyak wisatawan lokal ataupun manca negara yang datang untuk melihat bangunan Candi Kedaton. Bangunan Candi Kedaton Ini memang sangat unik dan menarik untuk dipelajari.

“Para wisatawan banyak yang datang ke sini untuk melihat bangunan era Majapahit ini. Ada yang pelajar sampai mahasiswa datang kesini untuk mempelajari bangunan Candi Kedaton ini. Dan juga ada wisatawan para spiritual datang ke sini untuk melakukan sembayang menurut kepercayaan mereka. Kita sangat terbuka untuk wisatawan. Yang penting tidak merusak bangunan sejarah ini,” tutur Mi’in, Minggu (29/10/2023).

Berdasarkan keterangan dari tulisan yang terpampang di lokasi. Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton terdiri dari struktur yang telah dilindungi bangunan cungkup dan beberapa temuan struktur hasil penggalian dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional tahun 2010.

Pada cungkup Candi Kedaton terdiri dari Bangunan I yang merupakan Candi Kedaton, Bangunan II yang merupakan struktur Sumur Upas, dan kumpulan batu lepas yang terdiri dari batu dakon, umpak, ambang pintu dan lumpang.

Berdasarkan pola susunan tata ruang pada Candi Kedaton. Diperkirakan Candi Kedaton berfungsi sebagai tamansari. Berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan BP3 Jawa Timur (BPCB Jatim) pada saat pemugaran tahun anggaran 1995/1996 hingga 2003, ditemukan adanya lepa yang berwarna putih pada dinding struktur lepa tersebut dimaksudkan agar lebih kedap air.

Diperkirakan Candi Kedaton merupakan bangunan kaum bangsawan atau kerajaan sebagai pelengkap tamansari kerajaan Majapahit. Pembangunan tamansari di Candi Kedaton dilatarbelakangi oleh konsep Mahameru sebagai simbol Makrokosmos.

Banyaknya karang-karang yang dijumpai pada dinding struktur tidak hanya berfungsi estetika kolam tetapi lebih ke simbol sebuah lautan sebagai simbol dunia (Makrokosmos).

Adanya lorong-lorong sempit pada tamansari di Candi Kedaton, diperkirakan sebagai sarana dalam menjalankan ritual ”Tapa Kungkum”, seperti yang pernah dilakukan oleh Dewi Anjani tapa kungkum dalam cerita Ramayana.

Lokasi Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton tampak dari depan. (Erix/KabarTerdepan.com)
Lokasi Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton tampak dari depan. (Erix/KabarTerdepan.com)

Pada pemugaran yang dilakukan tahun 1996, di atas bangunan I (Candi Kedaton) ditemukan sebuah nisan dan empat makam yang berisi empat kerangka, lubang jenazah dibuat dengan menghancurkan susunan bata sehingga terbentuk lubang dan jenazah dimasukkan.

Adanya temuan kerangka yang berbeda konteks dengan temun sekitarnya menunjukkan bahwa situs ini mengalami fungsi yang berbeda dari masa sebelumnya.

Keberadaan Candi Kedaton sangat penting untuk menelusuri pusat Kerajaan Majapahit karena sebuah kerajaan umumnya mempunyai taman dilingkungannya yang mempunyai ciri khusus dengan adanya bangunan bale kambang sebagai simbol mikrokosmos yang menggambarkan pusat kerajaan lambang kehidupan.

Situs Sumur Upas dan Candi Kedaton dirawat dengan baik. Bagian atasnya sengaja dibuat atap peneduh dari panas dan hujan. Di sepanjang lokasi juga terdapat tuliasn sejarah yang menggambarkan sejarah situs Sumur Upas dan Candi Kedaton.

Untuk mengunjungi obyek sejarah ini, pengunjung tidak dikenakan biaya sepserpun. Mereka cukup menulis di buku tamu yang berada di pos depan candi. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar