IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Sejarah Candi Tikus dan Pesonanya

Sejumlah wisatawan berkunjung untuk mengetahui sejarah Candi Tikus, Jumat (13/10/2023). (Erix/KabarTerdepan.com)
Sejumlah wisatawan berkunjung untuk mengetahui sejarah Candi Tikus, Jumat (13/10/2023). (Erix/KabarTerdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com – Sejarah Candi Tikus menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Kabupaten Mojokerto yang tak pernah hilang daya tariknya. Banyaknya wisatawan dari berbagai penjuru untuk mengunjunginya.

Sejarah Candi Tikus sangat kaya pesona yang tak terbantahkan. Candi yang terletak di Dusun Tinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Responsive Images

Banyak wisatawan dari berbagai kota dan luar pulau datang ke sini. Bahkan dari manca negara juga datang untuk melihat keindahan dan ingin mengetahui sejarah Candi Tikus ini.

“Saya datang dari solo untuk melihat keindahan peninggalan sejarah Majapahit di Candi Tikus ini bersama istri dan anak saya. Saya memang mengenalkan sejarah Candi Tikus ke anak saya dari kecil agar mengerti sejarah di Indonesia itu seperti apa. Anak saya berusia dua belas (12) Tahun sekarang. Ya saya sangat takjub bangunannya masih utuh dan masih terawat sampai sekarang,” kata jayadi (38) saat ditemui wartawan Kabarterdepan.Com di lokasi Candi Tikus. Jumat (13/10/2023).

Candi Tikus semula terkubur di dalam tanah di bawah area pemakaman warga. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan R.A.A. Kromojoyo Adinegoro yang saat itu menjabat Bupati Mojokerto. Kemudian pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai 1989.

sejarah Candi Tikus
Struktur Candi Tikus yang masih utuh. (Erix/KabarTerdepan.com)

Sejarah Candi Tikus dimulai dari penamaan ‘tikus’ pada nama Candi Tikus yang sebenarnya hanya sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, tempat candi tersebut ditemukan merupakan sarang tikus.

Awalnya sejumlah warga merasa terganggu oleh banyaknya hama tikus yang merusak pertanian sehingga hasil tani menurun drastis.

Pada tahun 1914, Bupati Mojokerto, RAA Kromojoyo Adinegoro pada saat itu memerintahkan aparat desa untuk membabat habis tikus. Pada saat pengejaran tikus aparat desa melihat tikus-tikus masuk pada lubang di dalam gundukan tanah.

Kromojoyo memerintahkan agar gundukan tersebut juga dibongkar dan ditemukanlah sebuah candi yang kemudian dinamakan Candi Tikus.

Candi Tikus merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada yang pernah berjaya di tanah air. Candi Tikus merupakan replika atau lambang Mahameru, yaitu bentuk bangunannya yang makin keatas makin kecil, serta bangunan induk seakan-akan ada puncak utama yang dikelilingi oleh delapan puncak yang lebih kecil.

Konsep tentang kesucian Mahameru ternyata dikenal baik dalam Hindhuisme dan Budhisme, jadi sangat mungkin Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang disucikan oleh pemeluk hindhu dan budha. Secara keseluruhan bangunan ini merupakan suatu bangunan petirtaan, yang berdiri pada permukaan tanah yang jauh lebih rendah dari muka tanah disekitarnya yaitu 3,50 meter.

Untuk mencapai lantai dasar harus menuruni anak tangga masuk yang berada di sisi utara. Denah bangunan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 22,50 X 22,50 meter dan tinggi keseluruhan 5,20 meter. Bahan yang digunakan untuk bangunan ini adalah bata untuk bangunan induk, teras dan kolam.

Sedangkan batu andesit digunakan untuk pancuran air yang berbentuk makara dan padma. Jumlah pancurannya sekitar 19. Disamping pancuran terdapat pula saluran air masuk terletak di sebelah Selatan atau di belakang bangunan induk dan saluran pembuangan terletak di sebelah utara di lantai dasar dekat dengan tangga masuk.

Bangunan induk terletak di bagian tengah yang dikelilingi bangunan menara-menara. Pada teras pertama terdapat 8 menara dan teras kedua juga 8 menara namun yang empat buah letaknya di sudut bangunan.

Tiket Candi Tikus Mojokerto

Sambil belajar sejarah Candi Tikus yang terletak di Jl. Raya Trowulan, Jatirejo, Temon, Trowulan, Mojokerto, kita juga bisa mengunjungi tempat wisata alam di sekitar Candi Tikus yang tidak kalah menarik

Jam buka Candi Tikus Mojokerto dari pukul 06.30 WIB dan tutup pada pukul 16.30 WIB. Harga tiket sangat terjangkau, yakni Rp 3.000 per orang

Retribusi Tarif
Tiket Masuk Wisatawan Rp3.000,00
Parkir Motor Rp2.000,00
Parkir Mobil Rp5.000,00

Petunjuk arah menuju Candi Tikus Mojokerto

Fasilitas Candi Tikus Mojokerto

Tempat wisata bersejarah Candi Tikus ini memiliki beberapa fasilitas dan pelayanan yang cukup memadai berikut beberapa di antaranya:

  • Lahan parkir memadai
  • Warung makanan khas Jawa Timur
  • Pusat informasi
  • Mushola
  • Toilet
  • Gazebo
  • Pusat oleh-oleh

Meski Candi sekilas tampak biasa saja, tapi lokasi wisata ini tidak pernah sepi pengunjung. Hal ini karena lokasinya berada di dekat banyak destinasi seru lain yang bisa Anda kunjungi. Mulai dari wisata alam hingga taman rekreasi semua ada dan bisa Anda datangi.

Apabila anda berkunjung ke Candi Tikus, dianjurkan pada pagi hari. Sebab udara pagi masih segar dan tidak terlalu panas. Pengunjung di pagi hari juga masih tidak begitu ramai. Anda bisa menikmatinya dengan keluarga, sanak, dan sodara. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar