IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Mengenal Sekilas Sejarah Lawang Sewu Semarang Sembari Ngabuburit

Avatar of Redaksi
Lawang Sewu, Sekarang (Ahmad/kabarterdepan.com)
Lawang Sewu, Sekarang (Ahmad/kabarterdepan.com)

Semarang, kabarterdepan.com – Gedung Lawang Sewu yang berada di Semarag menyimpan banyak sejarah. Gedung tersebuthingga kini dirawat dengan baik oleh Pemkot Semarang, sekaligus dijadikan salah satu destinasi wisata unggulan di Semarang.

Menurut Pemandu wisata Lawang Sewu, Abdul Hadi (50), dengan detail bercerita tentang sejarah gedung Lawang Sewu di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Responsive Images

“Pemandu wisata di kawasan Lawang Sewu ini harus mempunyai lisensi agar pengunjung benar-benar mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Tidak sedikit pemandu abal-abal yang asal memandu supaya dapat uang,” katanya di sisi kanan Lawang Sewu, Jumat (22/03/2024).

Abdul Hadi adalah satu dari 31 pemandu wisata yang bertugas di Lawang Sewu. Pada awalnya, gedung itu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api yang disebut Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Antusias pengunjung Lawang Sewu di Semarang. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Antusias pengunjung Lawang Sewu di Semarang. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Siang itu, usai sholat Jumat, sekitar 50an pengunjung tampak mengagumi keindahan arsitektur Lawang Sewu. Oleh karena kebetulan bulan Ramadan, para pengunjung memanfaatkan kegiatan tersebut untuk ngabuburit sekalian mengenal sejarah Lawang Sewu.

Lawang Sewu yang berarti gedung dengan seribu pintu, adalah gedung yang berlokasi di bundaran Tugu Muda, Kota Semarang, mulai dibangun pada 1904 dan selesai tiga tahun kemudian.

Abdul Hadi, salah satu pemandu wisata Lawang Sewu. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Abdul Hadi, salah satu pemandu wisata Lawang Sewu. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Jumlah pintu gedung tersebut sebenarnya tidak persis seribu buah, tetapi lebih tepatnya 429 pintu saja dengan sekitar 1.200 daun pintu.

Pada 2011, gedung tersebut dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata sejarah dan menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Kota Semarang dan Jateng.

Gedung berlantai dua yang luas itu hanya berupa ruang kosong dan di lantai bawah tanah terdapat lorong bak penampungan air dan tempat penyiksaan di era penjajahan kolonial Belanda. (Ahmad)

Responsive Images

Tinggalkan komentar