IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Bupati Mojokerto: Orangtua Harus Paham Kondisi Anak

612D8459 10ED 4445 A64E 0C8614DD2D76
Bupati Ikfina dalam pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (Diskominfo Kabupaten Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengungkapkan terkait penerapan pola asuh anak, sebagai orangtua harus bisa menerima kondisi anaknya masing-masing.

Hal itu disampaikan dalam pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (PAAREDI), Selasa, (25/7) siang.

Responsive Images

Pelaksanaan PAAREDI yang ditujukan kepada kader Pokja I se-Kecamatan Gondang itu, dilaksanakan di ruang rapat Kecamatan Gondang lantai 3. Pelatihan juga turut dihadiri oleh Camat Gondang, Ketua TP PKK Kecamatan Gondang dan narasumber dari Pokja I.

“Nomor satu, yang harus kita lakukan diawali dengan menerima. Kita harus bisa menerima apa pun kondisinya, karena ini anugerah dari Allah SWT,” ungkap Bupati Ikfina.

Orang nomor satu di lingkup Kabupaten Mojokerto itu juga mengatakan bahwa anak ketika lahir ke dunia akan membawa faktor genetik. Ada dua faktor yang memengaruhi, yaitu faktor fisik dan faktor temperamen.

“Ini tidak boleh protes, karena ini anugerah dari Allah SWT, jadi fisik ini harus diterima dan tidak boleh dibandingkan-bandingkan, kita harus menerima apa adanya,” jelasnya.

Bupati Mojokerto itu juga menjelaskan, ada beberapa tahapan interaksi lingkungan yang membentuk karakter anak. Ketika anak berusia 0 sampai 1 tahun adalah momen yang tepat untuk anak belajar percaya dengan orang lain.

Pada usia 1 hingga 3 tahun, lanjut Ikfina, menjadi momen seorang anak dalam masa pembentukan karakter. Sedangkan, pada usia 12 tahun ke atas adalah waktu ketika anak sudah memasuki masa remaja dan mulai mencari jati diri, serta membutuhkan pengakuan dari orang lain.

Bupati Ikfina juga berpesan, agar orangtua dapat memastikan anak-anaknya berada pada kelompok yang baik di era digitalisasi saat ini. Orangtua harus menjadi orang pertama untuk diajak berdiskusi terkait dengan masalah yang dialami anak tersebut.

“Maka ketika anak-anak kita ini punya masalah, ya sebaiknya orang tuanya itu ibunya dan ayahnya menjadi orang pertama yang harusnya menjadi tempat dia untuk diskusi. Kalau kemudian dia tidak mau bicara sama orang tuanya maka orang tua wajib introspeksi,” tegas Ikfina.

Bupati Ikfina juga berharap, pelaksanaan PAAREDI kali ini dapat menjadi momen orang tua dapat melakukan evaluasi terhadap pola asuh yang sudah diterapkan selama ini.

“Pasti sebagai orang tua sudah memberikan pengasuhan dengan benar, karena semua orang tua itu baik, akan tetapi apakah sudah menjadi orangtua yang betul, benar, dan tepat,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar