IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Bupati Mojokerto Tekankan 4 Prinsip Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital

94F178CD 0215 47FA 8C4F 5141AD6D4049
Bupati Ikfina dalam pelatihan PAAREDI di Kecamatan Kemlagi, Jumat (28/7). (Diskominfo Kabupaten Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menekankan 4 prinsip dalam menerapkan pola asuh terhadap anak dan remaja dalam pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (PAAREDI).

“Prinsip pengasuhan yakni ada 4, pertama penerimaan, kedua, penghargaan, ketiga, penguatan, dan yang keempat, penjagaan dan perlindungan,” kata Ikfina dalam sesi pelatihan di ruang rapat Kecamatan Kemlagi lantai 3, Jumat (28/7) siang.

Responsive Images

Pelatihan PAAREDI ini diikuti oleh TP PKK Desa dan Kader Pokja I se-Kecamatan Kemlagi yang juga turut dihadiri Camat Kemlagi, Ketua TP PKK Kemlagi dan narasumber dari Pokja I.

Bupati Mojokerto juga berpesan, para orang tua harus dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan dari anaknya masing-masing.

“Semakin orang tua tidak menerima apalagi membandingkan anak yang satu dengan yang lain gitu tidak boleh, kita harus menerima apa adanya,” ujarnya.

Sebagai orang tua, lanjut Ikfina, harus bisa menghargai anak-anaknya, karena anak memiliki perasaan ingin dihargai oleh orang tuanya. Dihargai tidak harus karena prestasi, perbuatan yang sederhana juga butuh dihargai.

Lebih lanjut pada prinsip ketiga, orang tua dalam mengasuh anak juga harus bisa menguatkan anaknya ketika seorang anak memiliki masalah.

“Ketika anak-anak kita ini punya masalah, ya sebaiknya orang tuanya menjadi orang pertama yang harusnya menjadi tempat dia untuk diskusi. Kalau kemudian dia tidak mau bicara sama orang tuanya, maka orang tua wajib introspeksi,” bebernya.

Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga menilai, dalam mengasuh anak, menjaga dan melindungi anak juga sangat penting. Maka sebagai orang tua harus bisa melindungi anaknya baik secara fisik maupun ketika anak berada di dunia maya.

“Sebagai orang tua kita tidak boleh tidak peduli. Maka apa saja yang dilakukan anak, orang tua harus tahu,” bebernya.

Wanita yang berusia 45 tahun itu juga berpesan pada seluruh kader TP PKK se-Kecamatan Kemlagi agar dapat menyampaikan dan saling mengingatkan dengan para orang tua lain, bahwa dalam menjaga anak, orang tua harus menjadi satu-satunya orang yang dapat dipercaya oleh anaknya.

“Tolong terima anaknya, berikan penghargaan kepada anak-anaknya, kuatkan anak-anak ketika dia punya masalah atau dalam kondisi yang kurang baik dan yang terakhir selalu menjaga dan memelihara baik di dunia nyata maupun di dunia maya,” pungkasnya.

Sebagaimana yang diketahui, dalam membentuk karakter anak menjadi baik dan berkualitas, terdapat beberapa tahapan interaksi lingkungan.

Ketika anak usia 0 hingga 1 tahun, ini menjadi momen anak belajar percaya dengan orang lain. Selanjutnya, pada usia 1 hingga 3 tahun menjadi momen seorang anak dalam masa pembentukan karakter.

Lebih lanjut, pada usia 3 sampai 6 tahun, sebagai kesempatan anak lebih inisiatif. Maka sebagai orang tua wajib mendukung dan mengarahkan anaknya terhadap hal-hal yang baik.

Untuk usia 6 sampai 12 tahun, sebagai momen anak memiliki kesempatan untuk lebih produktif. Sedangkan, pada usia 12 tahun ke atas ketika anak sudah memasuki masa remaja, mereka mulai mencari jati diri serta membutuhkan pengakuan dari orang lain. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar