IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Upaya Bupati Mojokerto Turunkan Stunting dan Wujudkan Lansia Mandiri

WhatsApp Image 2024 01 31 at 3.36.17 PM
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati (Kominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyampaikan, pihaknya berupaya untuk menurunkan angka stunting dan mewujudkan lanjut usia (Lansia) mandiri.

Hal ini ia sampaikan dalam program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) di Pendopo Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Selasa (30/1/2024) pagi.

Responsive Images

Dalam kesempatan itu, Bupati Mojokerto mengimbau para lansia Desa Kweden Kembar agar dapat rutin datang ke posyandu setiap bulannya untuk memeriksa kesehatannya.

“Karena ketika lansia tidak terjaga kesehatannya, akan terjadi darah tinggi, kencing manis, Kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, asam urat tinggi, hal itu membuat kesemutan kaki dan dapat menghalangi aktivitas sehari-hari,” jelasnya.

Adapun beberapa pengecekan kesehatan di posyandu untuk lansia, mulai dari cek tekanan darah, Kolesterol, dan gula darah. Selain itu, agar Lansia bisa terhindar dari berbagai penyakit Bupati Ikfina juga berpesan, agar para lansia bisa sabar dan dapat mengendalikan pikiran.

“Bagaimana agar tekanan darah tidak naik, maka lansia itu harus bisa mengendalikan pikiran. Bukannya tidak boleh berpikir, tapi jangan sampai jengkel. Karena yang membuat darah naik itu jengkel, bukannya mikir. Dijalani saja dengan senyuman,” bebernya.

Sementara itu, kepada ibu-ibu hamil Ikfina menekankan terkait stunting. Harapannya, balita di Kabupaten Mojokerto harus terbebas dari stunting, karena hal tersebut dapat berdampak pada kecerdasannya ketika orang dewasa menurun hingga 20 persen di bawah rata-rata.

Lanjut Ikfina, ada dua hal yang menyebabkan balita stunting yakni kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Maka untuk menanggulangi terjadinya stunting di dalam kandungan, para ibu hamil juga harus memenuhi gizinya.

“Agar ibu hamil nanti anaknya tidak stunting, maka ibu juga tidak boleh kekurangan gizi. Ibu hamil yang kurang gizi biasanya ditandai dengan lingkar lengan yang lebarnya kurang dari 23,5 cm. Dan supaya ibu-ibu tidak kurang gizi maka harus makan dan tidur dengan teratur,” ungkapnya.

Bupati Ikfina juga mengatakan, setelah melahirkan para ibu harus memberikan ASI eksklusif selama usia 6 bulan, karena dengan memberikan ASI eksklusif dapat memenuhi gizi bayi, sehingga dapat mencegah terjadinya stunting pada bayi.

“Jadi bayi yang baru lahir harus diberi ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan, baru diberi makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun,” ujarnya.

Terkait makanan pendamping ASI, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto menjelaskan, untuk memenuhi gizi balita para orang tua juga wajib memberikan makanan pembangun zat seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit secara berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Ikfina juga menyerahkan alat Antropometri yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, Kepala Puskesmas Gayaman, jajaran Forkopimca Mojoanyar. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar