IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Bupati Mojokerto Galakkan Sehati dan Sejoli, Upaya Turunkan Stunting dan Wujudkan Lansia Mandiri

WhatsApp Image 2024 05 02 at 1.35.53 PM
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati galakkan program SEHATI dan SEJOLI (Kominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati galakkan program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) di Pendapa Desa Randegan, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Rabu (1/5) pagi.

Program yang menyasar para ibu hamil dan lansia ini merupakan kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam mengupayakan penurunan angka stunting dan lansia lebih mandiri di Bumi Majapahit.

Responsive Images

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Randegan Gatot Dwitanto melaporkan bahwa terdapat 180 balita, dan 14 diantaranya mengalami kurang gizi.

“Selain itu terdapat 6 ibu hamil dan 1 diantaranya mengalami risiko tinggi (risti), dan terdapat 360 lansia yang ada di Desa Randegan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam arahannya Bupati Ikfina menjelaskan bahwa terdapat dua penyebab terjadinya stunting pada balita yaitu kekurangan gizi kronis serta infeksi yang berulang.

“Stunting itu harus dicegah mulai dari remaja, khususnya mendekati pernikahan atau calon pengantin (catin), supaya calon pengantin ini nanti hamil tidak stunting anaknya maka tidak boleh kurang gizi,” ucap Bupati Ikfina.

Selanjutnya, Ia juga menyampaikan untuk calon pengantin dan para ibu hamil diharapkan dapat menjaga asupan gizinya agar nantinya bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting.

“Tandanya lingkar lengannya catin dan ibu hamil tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Kalau kurang dari 23,5 namanya kurang gizi,” jelasnya

Selain itu, bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menyampaikan setelah bayi lahir untuk memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, agar bayi tidak terjadi stunting.

“Pada saat sudah melahirkan, anak juga harus mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, jadi tidak boleh dicampuri makanan maupun minuman apapun. Kemudian diberi makanan pendamping ASI, jadi ASI diberikan dan diberi makanan pendamping ASI sampai umur 2 tahun,” ujarnya.

Agar bayi tidak stunting, lebih lanjut disampaikan Bupati Ikfina, terdapat makanan yang harus ada dalam memberikan makanan pendamping ASI yaitu protein.

“Ada jenis makanan yang harus ada di makanan pendamping (MP) ASI agar anaknya tidak stunting, jadi bisa diberikan makanan yang banyak mengandung protein seperti ayam dan ikan. Jadi paling gak dua itu harus ada untuk MP ASI,” ungkapnya.

Di akhir arahannya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu juga berharap, agar para lansia selalu menjaga kesehatannya serta balita di Randegan tidak mengalami stunting.

“Saya minta tolong lansia jaga kesehatan, tensinya tidak boleh tinggi, asam urat dan kolesterol juga, nanti bisa dicek kesehatannya. Mudah-mudahan semuanya sehat, tidak ada yang stunting tidak ada juga lansia yang sakit,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar