IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Tekan Angka Stunting, Bupati Mojokerto Gulir Gelora Cinta Sasar Warga Dlanggu

WhatsApp Image 2023 12 29 at 10.18.57 AM
Program tekan angka stunting Bupati Ikfina (Diskominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus berupaya untuk menekan angka stunting dengan berbagai program. Kali ini, Pemkab Mojokerto menyasar warga Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu, Kamis (28/12/2023) pagi.

Dalam program Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita (GELORA CINTA), dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyangatra), Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengungkapkan, kondisi stunting pada balita, berdampak pada tingkat kecerdasannya yang di bawah rata-rata.

Responsive Images

“Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi dan infeksi berlanjut, jika anak pada posisi stunting, maka tingkat kecerdasannya 20 persen lebih rendah dari anak kondisi normal,” tuturnya.

Dalam program yang diinisiasi oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto ini, Bupati Ikfina juga membuka sesi tanya jawab kepada seluruh masyarakat, agar masyarakat lebih mengerti terkait bahaya stunting.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, kondisi stunting akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Sehingga akan berakibat generasi muda yang akan datang tidak mampu bersaing dengan negara lain.

“Stunting ini diawali saat kondisi hamil, jadi ibu-ibu yang sedang hamil ini jangan sampai kekurangan gizi, sehingga janinnya juga akan tercukupi gizinya,” jelasnya.

Untuk menekan angka stunting, Bupati Ikfina berpesan, agar bayi ketika lahir diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, karena kandungan ASI sendiri memiliki zat kekebalan tubuh yang membuat bayi tidak gampang sakit.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu juga menambahkan, ketika usia bayi di atas 6 bulan boleh diberikan makanan pendamping.

“Semua orang tua ingin anaknya lebih mulia dari mereka. Tapi itu tidak bisa begitu saja, melainkan harus diupayakan. Baik gizi, stimulasi, dan pengasuhan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi luar biasa,” ujarnya.

Ketika ibu sedang hamil, lanjut Ikfina, maka lengannya tidak boleh kurang dari 23,5 cm, karena hal tersebut, menjadi tanda minimal kecukupan gizi bagi ibu hamil.

Selain itu, Bupati Ikfina mengatakan, pasangan usia subur (PUS) yang terlalu tua atau lebih dari 35 tahun diharapkan sudah tidak hamil lagi, karena usia ibu di atas 35 tahun sangat berpotensi melahirkan bayi stunting.

“Karena ada masa sel telur. Makin tua usia ibu, kualitas sel telurnya sudah kurang baik, maka dari itu apabila masih mengalami menstruasi, dianjurkan memakai KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP),” pungkasnya.

Dengan dilaksanakan kegiatan ini, Bupati Ikfina mengharapkan, angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa turun, sehingga bangsa Indonesia dapat mewujudkan generasi emas yang siap bersaing dengan SDM Internasional di masa yang akan datang. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar