IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Upaya Turunkan Stunting, Bupati Mojokerto Gerakkan Program Sasar Warga Ngoro

WhatsApp Image 2023 12 15 at 9.25.36 AM
Program Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita (Gelora Cinta), dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyangatra). (Diskominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Kondisi stunting akan berpengaruh terhadap kondisi sumber daya manusia suatu wilayah atau negara di kemudian hari. Sehingga tidak akan mampu bersaing dengan negara lain yang memiliki kualitas sumber daya manusia lebih baik.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam program Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita (Gelora Cinta), dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyangatra).

Responsive Images

Kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Bumi Majapahit ini, menyasar sedikitnya 50 warga setempat, yang terdiri dari ibu hamil, ibu-ibu balita, dan wanita usia subur Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto di Pendapa Kantor Desa Bandarasri, Kamis, (14/12/2023) pagi.

“Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi dan infeksi berlanjut. Jika anak pada posisi stunting, maka tingkat kecerdasannya 25 persen lebih rendah dari anak kondisi normal,” tutur Ikfina.

Diketahui, program GELORA CINTA dan Pusyangatra merupakan kegiatan yang selaras dengan program nasional dalam menekan angka stunting. Kedua program tersebut merupakan hasil inisiasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto.

“Stunting ini diawali saat kondisi hamil, jadi ibu-ibu yang sedang hamil ini jangan sampai kekurangan gizi, sehingga janinnya juga akan tercukupi gizinya,” jelasnya.

Bupati Mojokerto itu menambahkan, agar bayi mendapatkan gizi yang baik dan tercukupi maka seluruh orang tua bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan sejak bayi dilahirkan

Ini karena, lanjut Ikfina, kandungan ASI sendiri memiliki zat kekebalan tubuh yang membuat bayi tidak gampang sakit. Ia menambahkan, ketika usia bayi di atas 6 bulan, maka boleh diberikan makanan pendamping.

“Semua orang tua ingin anaknya lebih mulia dari mereka. Tapi itu tidak bisa begitu saja, melainkan harus diupayakan. Baik gizi, stimulasi, dan pengasuhan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi luar biasa,” terangnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu berpesan, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan gizi terpenuhi maka para orang wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

“Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” pungkas Bupati Ikfina.

Dengan dilaksanakan kegiatan ini, Bupati Ikfina berharap, angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa turun. Sehingga ke depan, bangsa Indonesia dapat mewujudkan generasi emas yang siap bersaing dengan SDM Internasional di masa yang akan datang.

Turut hadir pula pada kegiatan ini, Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Forkopimca Ngoro, dan Kepala Desa Bandarasri. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar