IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Sering Terjadi Kecelakaan, Polisi Bakal Kaji Ulang Pembatas Jalan Depan SPN Polda Jatim

Avatar of Redaksi
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto saat diwawancarai awak media (Redaksi / Kabarterdepan.com)
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto saat diwawancarai awak media (Redaksi / Kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, kabarterdepan.com – Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto bakal mengevaluasi keberadaan median atau pembatas jalan di depan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim, Jalan Raya Bangsal, Mojokerto.

Hal ini dikarenakan ada kecenderungan meningkatnya kecelakaan lalu lintas sejak keberadaan pembatas jalan tersebut. Kejadian terakhir pada Rabu (24/4/2024) dini hari, truk Mitsubishi Fuso nopol AG 9044 RL terguling di depan SPN Polda Jatim setelah menabrak pembatas jalan.

Responsive Images

Kapolres Mojokerto bakal melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk mengkaji ulang asas manfaat dibandingkan dengan resiko keberadaan pembatas jalan tersebut.

Ada beberapa faktor penyebab kecelakaan di lokasi tersebut, diantaranya kurangnya penerangan jalan, kondisi jalan yang menyempit karena ada pembatas jalan, serta pengemudi truk yang lelah atau mengantuk.

“Sehingga dia (sopir truk) kaget saat didahului (kendaraan lain) lalu menabrak pembatas jalan, oleng hingga terguling,” paparnya di sela kegiatan Baksos Polres Mojokerto di Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Rabu (24/4/2024).

Kapolres Mojokerto membenarkan lebih sering terjadi kecelakaan lalu lintas setelah adanya pembatas jalan di depan SPN Polda Jatim tersebut.

“Evaluasi rekan-rekan Unit Laka Lantas dan Polsek setempat, sejak ada pembatas jalan ini lebih sering terjadi kecelakaan malam sampai pagi, dan mayoritas melibatkan kendaraan besar,” jelasnya.

Karena itu, tambah Kapolres, Polres Mojokerto akan melaksanakan rapat koordinasi untuk mengkaji ulang pembatas jalan di depan SPN Polda Jatim. Menurutnya, tak menutup kemungkinan di sekitar pembatas jalan ini akan ada tambahan penerangan jalan sehingga lebih mudah terlihat jelas oleh para pengendara di malam hari. Opsi lainnya adalah bentuk pembatas jalan yang perlu diubah.

“Kita agendakan Rapat Kordinasi mengundang Dishub, Dinas PUPR, warga setempat dan stakeholder terkait mengkaji ulang terhadap pembatas jalan ini. Evaluasi perlunya tambahan kelengkapan sarana jalan agar asas manfaat keberadaannya semakin positif bukan malah sebaliknya yang akan menjadi kontraproduktif,” pungkasnya. (Alief)

Sering Terjadi Kecelakaan, Polisi Bakal Mengkaji Ulang Bangunan Pembatas Jalan depan SPN Jatim

Caption : Kapolres saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di lokasi kecelakaan.

Mojokerto, Kabarterdepan.com –
Sering terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan menabrak median jalan sepanjang jalan depan SPN Jatim di Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, polisi bakal mengkaji ulang pembangunan beton tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto usai meninjau evakuasi truk fuso bermuatan minuman teh dalam kemasan yang terguling setelelah menabrak pembatas jalan sebelah timur.

“Kita harus mengkaji kembali apakah pembatas ini membutuhkan prasarana yang lain semisal penerangan ataupun bentuk lain,” kata Kapolres, Rabu (24/4/2024) pagi.

Mengingat, sejak ada bangunan beton sepanjang 200 meter di depan Sekolah Polisi Negara tersebut, kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, rata rata mobil truk besar yang dikemudikan orang dari luar daerah.

“Karena informasi dari rekan-rekan unit Laka mengatakan semenjak adanya pembatas ini berdampak terjadi kecelakaan yang terjadi pada jam-jam tertentu,” tambah Kapolres.

Sehingga, lanjut Kapolres pihaknya akan melakukan rapat kordinasi dengan Stakeholder terkait untuk membahas kelayakan pembatas jalan yang telah berdiri satu tahun terakhir.

“Saya akan rakor (Rapat Kordinasi) dengan Dishub, PUPR dan warga setempat serta Stakeholder terkait untuk mengkaji kembali,” tandasnya.

Hal itu dilakukan agar kegunaan dan fungsi pembatas jalan itu tidak menjadi permasalahan sehingga menjadi kontraproduktif kepada masyarakat.

“Agar nilai manfaat semakin berfungsi jangan sampai sebaliknya,” tuturnya.

Masih kata Kapolres, kejadian yang melibatkan truk dengan nopol AG 9044 RL yang dikemudikan
Muhammad Mi’an asal Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan diakibatkan minimnya penerangan jalan di lokasi.

“Karena kondisi penerangan jalan sangat kurang kemudian kondisi jalan sangat sempit,” tutup Kapolres.

Sementara itu Aksin (50) warga sekitar membenarkan jika semenjak adanya beton setinggi satu meter dan pembatas jalan setinggi sekitar 30 centimeter yang membentan sepanjang jalan depan SPN Jatim itu kerap terjadi kecelakaan.

“Ya sering gara-gara pembatas ini kalau sebelumnya jarang ada kecelakaan,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar