IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Warga Karangasem Grobogan Pasang Puluhan Spanduk Tolak Eksploitasi Sumber Mata Air Ngesong

Avatar of Andy Yuwono
Warga Grobogan memasang spanduk penolakan eksploitasi mata air ngesong, Selasa (5/3/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)
Warga Grobogan memasang spanduk penolakan eksploitasi mata air ngesong, Selasa (5/3/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Warga Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan membentangkan puluhan spanduk bertuliskan penolakan eksploitasi sumber mata air Ngesong.

Aksi pasang spanduk yang terbentang di sepanjang jalan Karangasem menuju sumber mata air Ngesong tersebut diduga lantaran warga tidak setuju apabila sumber mata air di tempatnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan air di PT Pungkook Indonesia One.

Responsive Images

Dikatakan Marno Ketua RT Dusun Tambak, Desa Karangasem, mata air Ngesong merupakan induk sumber mata air yang berfungsi mencukupi area pemukiman, industri, dan pertanian di Karangasem.

“Kalau nanti sumber dieksploitasi, bagaimana kehidupan warga sini. Dari pengalaman eksploitasi sumber mata air Mudal tidak ada kontribusi untuk masyarakat,” terangnya Selasa (5/3/2024).

Hal yang sama terjadi di Mudal seputaran area aliran mata air Ngesong yang tak bisa digunakan karena seluruhnya airnya dialirkan ke pipa.

“Meski nantinya diberikan akses untuk pertanian tetapi tidak dimungkinkan bisa mencukupi kebutuhan industri genting bata masyarakat sini bergantung pada sumber mata air di Ngesong,” imbuhnya.

Dijelaskannya, penolakan juga dilakukan oleh seluruh warga Karangasem, bahkan lebih dari 90 persen warga menolak.

“Dari 45 ketua RT di Karangasem seluruhnya menolak eksploitasi sumber mata air tersebut,” tandasnya.

Senada disampaikan salah satu pemuda Karangasem, Lusianto, dirinya menolak keras rencana eksploitasi tersebut. Menurutnya pemasangan puluhan spanduk sebagai bentuk protes warga terhadap rencana penggunaan mata air tersebut.

Dia menyebut Karangasem memiliki banyak sumber mata air, namun induknya sumber mata air Ngesong, jika dieksploitasi dikhawatirkan berdampak pada matinya sumber lainnya

“Mata air di Sendang Mudal kering, akibatnya warga se Kecamatan Wirosari yang saat ini menggunakan air PDAM juga tak bisa menggunakan air. Tolong dipertimbangkan,” ungkapnya.

Spanduk penolakan juga dipasang di jalan desa, Selasa (5/3/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)
Spanduk penolakan juga dipasang di jalan desa, Selasa (5/3/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)

Diketahui, selain sumber mata air Ngesong digunakan untuk oleh 2.600 Kepala keluarga (KK) untuk kebutuhan air di pemukiman. Sumber Ngesong juga dimanfaatkan warga untuk menjalankan kegiatan industri genting bata, dan mengaliri area persawahan warga.

Terpisah, Kepala Desa Karangasem, Kanto, kepada media mengatakan di Karangasem total warga yang memiliki industri sebanyak 2.000 pengusaha. Seluruhnya mengandalkan sumber mata air Ngesong untuk menjalankan usahanya. Selain itu, ada 1700 hektar lahan pertanian yang menggunakan sumber mata air tersebut untuk proses cocok tanam.

“Jenis area persawahan di Karangasem berbeda dengan wilayah lainnya. Sore digenangi air pagi dah kering, sehingga kebutuhan air tinggi di area pertanian Karangasem,” ujarnya.

Selaku kepala desa, pihaknya sudah menyampaikan keluhan warga kepada pihak PDAM dengan melayangkan surat ke PDAM terkait penolakan eksploitasi sumber mata air Ngesong tersebut.

“Informasinya sumber akan dialirkan dengan pipa sebesar 10 dim, sehingga masyarakat setempat resah. Guna menindaklanjuti keluhan warga tentang rencana penggunaan sumber mata air Ngesong secepatnya akan kamu kumpulkan untuk agenda Musdesus,” terangnya.

Dia berharap pemerintah meninjau ulang dampak eksploitasi sumber mata air tersebut, agar aktifitas industri dan pertanian warga Karangasem masih tetap terus berjalan. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar