Implementasi Program Kota Cerdas, Pemkot Mojokerto Usung 6 Dimensi

WhatsApp Image 2023 11 03 at 8.44.37 AM
Capaian kinerja pemkot dalam Implementasi Kota Cerdas 2023 Kota Mojokerto (Diskominfo Kota Mojokerto)

Kota Mojokerto, Kabarterdepan.com – Dalam evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap II, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memaparkan capaian kinerja pemkot dalam Implementasi Kota Cerdas 2023 Kota Mojokerto.

Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap II berlangsung di Ruang Command Center, Balai Kota Mojokerto, Kamis (2/11/2023) siang.

Responsive Images

Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) bertujuan untuk menilai hasil implementasi program kota cerdas pada kota/kabupatenyang terpilih pada periode 2017-2022, termasuk Kota Mojokerto.

Dalam agenda yang diinisiasi Dirjen Aplikasi Informatika, Kemenkominfo ini, wali kota mengawali paparannya dengan menyebutkan sejumlah regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan Program Smart City di Kota Mojokerto.

Diantaranya terdapat Perwali Nomor 28 tahun 2023 tentang Masterplan Smart City Kota Mojokerto Tahun 2023-2032 serta SK Wali kota Mojokerto tentang Pembentukan Dewan dan Tim Pelaksana Smart City Kota Mojokerto.

Dilanjutkan dengan menjelaskan pencapaian dari masing-masing dimensi Smart City. Kota Mojokerto mengusung enam dimensi dalam Master Plan Smart City 2023, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy,Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.

“Sudah ada 10 program yang dilaksanakan di Smart Governance ini dan seluruhnya telah berjalan sepenuhnya di tahun 2023. Yang menjadi quick win adalah Curhat Ning Ita, sebuah layanan pengaduan satu pintu,” ujar sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.

Selain Smart Governance, Ning Ita juga menyebutkan jika program-program dalam dimensi lainnya telah terealisasi 100 persen. Kecuali Smart Environment yang memiliki presentase realisasi sebesar 85,71 persen.

Orang nomor satu dalam liputan Pemkot Mojokerto ini juga menjelaskan beragam dampak positif dari penyelenggaraan Smart City di Kota Mojokerto. Salah satunya dalam dimensi Smart Living, membantu menurunkan angka stunting (E-PPBGM) dari 3,12 persen menjadi 2,26 persen per September 2023.

“Bahkan memiliki program Zero New Stunting Kota Mojokerto dengan integrasi dari beberapa program inovasi dan prioritas yang dibuat di masing-masing OPD pengampu,” tambah Ning Ita.

Pihaknya juga mengakui jika beragam pencapaian positif tersebut adalah buah dari sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. Tidak hanya perangkat antar daerah di dalam Pemkot Mojokerto, melainkan juga beberapa perangkat lain di luar Pemkot seperti FKMS, Forum CSR, BAZNAS, PLN, Polresta Mojokerto dan pihak akademisi/universitas.

Setelah sesi paparan, wali kota didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo dan sejumlah tim pelaksana dari perangkat daerah lain, juga menerima beragam pertanyaan dari tim asesor sebanyak lima orang dari kalangan akademisi serta praktisi ahli. (*)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar