IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Hari Buruh, Pekerja hingga Mahasiswa akan Gelar Aksi Demo di Surabaya

Avatar of Redaksi
Konsolidasi Aliansi Bara Api persiapan demi hari Buruh di Kota Surabaya. (Alva Reza/kabarterdepan.com)
Konsolidasi Aliansi Bara Api persiapan demi hari Buruh di Kota Surabaya. (Alva Reza/kabarterdepan.com)

Surabaya, kabarterdepan.com – Ribuan masyarakat dari berbagai elemen bakal menggelar aksi demonstransi peringatan May Day Hari Buruh di Kota Surabaya, besok, Rabu (1/5/2024).

Salah satunya adalah pekerja, seniman, hingga mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Rakyat Anti Penindasan (Bara Api) yang memperkirakan ada 850 orang akan melangsungkan aksi di gedung Grahadi, Kota Surabaya.

Responsive Images

Mengusung tema “Wujudkan Kesejahteraan dan Kedaulatan Rakyat”, aksi ini sekaligus digelar untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Kamis (2/5/2024) mendatang.

Dalam aksi damai besok, aliansi Bara Api telah menyiapkan 26 tuntutan untuk dilayangkan terhadap pemerintah. Tuntutan itu mengenai masalah yang terjadi di sektor pekerjaan hingga pendidikan.

“Bara Api akan membawa sejumlah tuntutan. Selain tuntutan terkait sektor pekerjaan, kami juga akan mengangkat isu lain terkait carut marut di dunia pendidikan. Juga isu HAM seperti penggusuran yang terjadi di Tambak Bayan,” ucap koordinator aliansi Bara Api Dwi Purwanto, Senin (29/4/2024) malam.

Secara teknis, aksi damai disebut akan dimulai dari area Taman Bungkul dan berakhir di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

“Aksi damai besok akan berawal di titik kumpul Taman Bungkul. Lalu sekitar pukul 11 akan ada konvoi ke jalan Basuki Rahmat (Basrah),” kata Dwi Purwanto.

Dari jalan Basuki Rahmat, massa aksi damai akan lanjut melakukan long march menuju Gedung Negara Grahadi di jalan Gubernur Suryo.

Selain itu, Dwi menyebut, aksi damai yang bakal diikuti ratusan massa itu akan dikemas dengan konsep kesenian. Itu seperti pertunjukan teatrikal, musik, dan pembacaan puisi yang bakal disuguhkan oleh seniman, buruh, hingga mahasiswa.

“Kami bersepakat dengan hasil rapat kawan-kawan, bahwa aksi besok akan kami kemas dengan kesenian. Ini sekaligus untuk mengubah anggapan masyarakat yang selama ini selalu memandang aksi demonstrasi sebagai anarkisme,” terang Dwi.

Aksi kesenian itu akan disajikan untuk menggambarkan penindasan yang selama ini dialami oleh masyarakat baik di ranah pekerjaan hingga pendidikan. (Alva Reza)

Responsive Images

Tinggalkan komentar