Kota Mojokerto, Kabarterdepan.com – Sejumlah pengendara yang melintas di jalur penghubung Mojokerto-Pasuruan di Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto harus mengurangi kecepatanya lantaran jalur tersebut tergenang air hujan.
Air dengan ketinggian satu meter itu merupakan luapan dari sungai Ngoro yang menggenangi jalan raya, sehingga mengganggu arus lalu lintas di jalan Nasional tersebut.
Yudi, salah satu warga sekitar mengatakan, akibat luapan air tersebut sejumlah pengendara yang melintas sempat tersendat, bahkan dari mereka harus putar balik.
“Warga setempat tanggap, ketika banjir diarahkan ke jalur alternatif melewati Desa Sedati langsung ke utara keluar Desa Jasem,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelum adanya banjir wilayah Ngoro dan sekitarnya diguyur hujan deras selama kurang lebih satu jam lamanya, ditambah hujan di wilayah Kecamatan Trawas dan Pacet.
“Hujannya tidak terlalu lama, posisi mendung hujan di daerah selatan wilayah Ngoro Industri,” terangnya.
Ia menyebut, luapan air yang mengalir dijalan raya tersebut diakibatkan oleh aliran drainase dilokasi yang dinilai tidak mencukupi menampung air hujan.
“Penyempitan aliran sungai pembuangan yang ke arah Sungai Brantas itu menyempit,” paparnya.
Namun, hal ini dianggap warga sekitar menjadi langganan, lantaran luapan air sungai Ngoro ini berangsur surut ketika hujan telah reda.
“Jangka waktunya cuma sebentar, karena memang sudah langganan disini,” pungkasnya.
Setelah beberapa menit kemudian, air luapan sungai itu pun berangsur surut, arus lalu lintas di sekitar lokasi sudah bisa dilewati dari kedua arah. (*)
