Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Sunaricia pemilik warung yang terbakar di Kutorejo, Kabupaten Mojokerto mengaku sempat menyelamatkan barang berharganya yang ada didalam kamarnya meskipun kobaran api menyambar warung kopi miliknya.
Saat itu, dirinya yang tertidur lelap mendengar suara percikan api yang dianggapnya mirip suara hujan. Ia pun terbangun dan keluar meninggalkan kediamannya.
Namun, ditengah kobaran api dirinya dan Suhartatik anak kandungnya masih menyempatkan mencari barang berharga yang ada di rumahnya yang hampir terbakar.
“Iya ini tak ambil emas emasan dan uang saya ingat langsung tak ambil,” ungkapnya di lokasi.
Beruntung, api tak sampai merambat rumah miliknya, hanya saja amukan si jago merah meratakan bangunan warung semi permanen berukuran 5×10 meter disampingnya.
“Di rumah belum terbakar, tertolong orang orang tadi,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, dirinya bersama warga Kutorejo lain juga sempat menyelamatkan kendaraan bermotor dari dalam warung tersebut.
“Tapi yang didalam di warung gak sempat ngambil, habis semua,” pungkasnya.
Satu keluarga itu pun nampak panik atas insiden yang membuatnya merugi puluhan juta rupiah. Beruntung, tak sampai ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sementara itu, Nizar warga sekitar yang turut membantu evakuasi menuturkan, pada saat kejadian pemilik rumah berada di belang rumah tepat pada titik api yang berkobar.
“Orangnya di dalam di depan yang terbakar itu, saya ambil kasur yang didekatnya cendela itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, kebakaran melanda sebuah warung kopi milik Sundayati di Desa Kutorejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, dapur warung kopi itu pun rata dengan tanah.
Kejadian itu terjadi pada Selasa (12/12/2023) dini hari sekitar pukul 23.45 WIB saat pemilik warung tersebut sedang tertidur pulas di rumahnya yang berada di sampingnya.
Satu unit mobil pemadam kebakaran milik BPBD Kabupaten Mojokerto dikerahkan untuk memadamkan api. Satu jam kemudian api berhasil dipadamkan.
“Sekira pukul 01.10 WIB api berhasil dipadamkan, kerugian masih dalam penghitungan,” terang Abdul Khakim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto secara terpisah. (*)
