Kabupaten Mojokerto, kabarterdepan.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto angkat bicara soal dugaan kecurangan hasil penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang terjadi di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Temon, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Hal ini berdasarkan laporan oleh 2 Caleg DRPD Kabupaten Mojokerto dari Partai Demokrat Dapil 3 ke Panwascam Trowulan.
Aris Fahrudin Asy’at, Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Kabupaten Mojokerto mengatakan, pihaknya masih akan mempelajari dulu detail kejadian yang dianggap sebagai kecurangan seperti yang dilaporkan oleh 2 caleg Partai Demokrat di Trowulan. Setelah itu Bawaslu Kabupaten Mojokerto akan melakukan kajian serta analisis.
“Jadi ada beberapa TPS yang dilaporkan dalam proses pemungutan suara kemarin di TPS, 17, 12, 15 dan 16. Itu kaitannya dengan perolehan hasil yang menurut si pelapor itu tidak masuk akal. Dan ada 1 TPS yang menurut pelapor (ada warga) tidak hadir tetapi disana dia melakukan proses pencoblosan sebagaimana mestinya,” kata Aris.
Rencananya Senin (19/2/2024), kata Aris, akan dilakukan pleno rekapitulasi tingkat kecamatan Trowulan. Nantinya aduan atau laporan tersebut akan disampaikan dalam forum tersebut.
Aris menduga pelaporan dugaan pelanggaran yang dimaksud masih kategori pelanggaran administrasi. Namun tidak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan pelanggaran pidana.
“Dari aduan tersebut, kami sementara menganggap bahwa ini pelanggaran administrasi terlebih dahulu. Kalau kaitannya pelanggaran ini ke pidana akan kita kaji lebih dalam lagi,” pungkas Aris. (*)
