IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Wisata Sejarah Kampung Majapahit di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto

Patung Budha Tidur di desa Bejijong, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (Erix/kabarterdepan.com)
Patung Budha Tidur di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (Erix/kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Di Mojokerto terdapat Desa wisata berbasis senibudaya, sejarah, dan industri kreatif. Lebih tepatnya di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Desa Bejijong sendiri dikenal sebagai desa wisata Majapahit dikarenakan wisatawan akan dibawa kenuansa era Majapahit dengan bangunan rumah berdesain Majapahit yaitu bangunan melebar dengan dua daun pintu kembar yang terbuat dari kayu. Selain itu, terdapat dua buah jendela pada sisi kiri dan kanan bangunan. Atapnya berupa genting berhiaskan ukel.

Responsive Images

Selain itu Desa Bejijong juga mempunyai daya tarik seperti Patung Budha Tidur, Candi Brahu, Maha Vihara, Buddha Tidur, dan Situs Siti Inggil (petilasan Raden Wijaya).

Kepala Desa Bejijong Pradana Tera Merdiatna mengatakan, pengunjung Desa Wisata Bejijong di tahun ini 2023 naik senilai 60% (persen). Setiap satu bulan sekali pengunjung pelajar dari siswa-siswi sangatlah ramai. Dikarenakan dirinya tahun ini fokus menjual wisata desa bejijong di kalangan pelajar untuk berwisata dengan belajar sejarah dan budaya.

“Selain wisatawan umum, sasaran kita juga wisatawan pelajar untuk belajar tentang sejarah dan budaya di desa bejijong. Dan kita ada wisata Candi Brahu dan Situs Siti Inggil, karena juga menunjang merdeka belajar,” Terang Pradana saat diwawancarai di Situs Siti Inggil, Kamis (14/12/2023).

Candi Brahu, salah satu wisata sejarah di desa Bejijong, Kacamatanya Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Candi Brahu, salah satu wisata sejarah di desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (Erix/kabarterdepan.com)

Selain itu, Pradana juga mengenalkan kendaraan shuttle car untuk mengangkut para wisatawan yang berpusat di titik kumpul di Balai Desa Bejijong. Dua kendaraan shuttle car ini akan beroprasi dalam waktu 6 jam dibagi 2 jam sekali keberangkatan untuk berkeliling di titik-titik wisata yang ada di Desa Bejijong. Dirinya mengatakan, kendaraan shuttle car ini didapat dari bantuan Kementerian Pariwisata senilai Rp. 120 juta.

“Jadi dengan adanya kedaraan shuttle car ini nantinya agar wisatawan bisa menikmati berwisata dengan nyaman. Rutenya semua titik wisata yang ada di Desa Bejijong. Dan juga nantinya pariwisata yang berkunjung ke Situs Siti Inggil dan Candi Brahu harus menggunakan jarik, iket, sewek, dan udeng.” Jelasnya.

Pradana juga mengatakan, selain shuttle care juga ada tour guide dari lembaga desa wisata dalam naungan bumdes. Serta ada tambahan 12 toure guide yang nantinya akan tersertifikatkan dan akan diikutkan pelatihan di tahun depan 2024 sehingga toure gudie yang ada terlisensi.

Lokasi Kampung Majapahit Desa Bejijong Mojokerto


Selain itu, nantinya Launching kendaraan shuttle car yang akan dilaksanakan di pertengahan bulan Desember 2023 ini. Pradana juga sudah merancang untuk paket wisata umum dan paket wisata pelajar yang mempunyai harga berbeda.

“Nantinya kita juga ada paket wisata umum dan paket wisata pelajar dengan harga yang berbeda. Perbedaannya ini ada di berapa harinya dan kualitas acaranya. Misalnya di pelajar disesuaikan di kurikulum seperti tari dan sebagainya, karena kita disini ada pembelajaran tari di sanggar yang ada di Desa Bejijong.” Kata Pradana.

Layanan Shuttle Car untuk kemudahan transportasi wisata sejarah di desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (Erix/kabarterdepan.com)
Layanan Shuttle Car untuk kemudahan transportasi wisata sejarah di desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (Erix/kabarterdepan.com)

Selain itu pradana juga mengatakan home stay yang ada dulunya di tahun 2020 ada 10 home stay. Dan di tahun ini 2023 ada 52 home stay, artinya bertambahnya home stay di wisata kampung majapahit bejijong ini sangat diminati oleh wisatawan.

“Home stay yang ada ini bertambah 52. untuk wisatawan yang ingin menginap di home stay kita jual dengan 2 grade yaitu grade A dan grade B. Tentunya setiap gradenya berbeda fasilitas. Intinya banyaknya minat wisatawan yang datang ke kampung majapahit ini. Terlebih di hari sabtu dan minggu sangat ramai.” Ucapnya.

Pradana juga berharap kedepannya semakin terekspos terutama di pemerintah daerah kabupaten Mojokerto, kalau memang berkomitmen untuk membangun desa dan menggerakan ekonomi berbasis masyarakat, yang kami harapkan ada perhatian penuh dari pemerintah daerah dan juga pemerintah provinsi sehingga nama majapahit ini bukan hanya sebagai lambang saja tetapi bukti nyata bahwa kepedulian ini berasal dari Desa Bejijong. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar