IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pawon Sego Lego di Trawas Mojokerto Suguhkan Tempat Etnik Primitif dan Masakan Tradisional

Avatar of Andy Yuwono
Suasana saat makan di warung sego lego Trawas. (Redaksi kabarterdepan.com)
Suasana saat makan di warung sego lego Trawas. (Redaksi kabarterdepan.com)

Mojokerto, Kabarterdepan.com –
Jika anda bosen dengan kulineran di tempat restoran mewah atau rumah makan pada umumnya, di kawasan wisata di Kecamatan Trawas Mojokerto terdapat warung yang menyuguhkan suasana pedesaan dan makanan tradisional.

Terletak di pinggir jalan Mojosari-Trawas, warung Pawon Sego Lego menyediakan makanan tempo dulu dengan dimasak menggunakan kayu bakar. Sehingga, para pengunjung dapat menikmati makanan seperti dirumah sendiri dan rasanya pun memiliki aroma yang berbeda.

Responsive Images

Di lahan sekitar satu hektare ini juga memiliki bangunan yang terbuat penuh dari kayu bekas, hampir keseluruhan sudut teksturnya tanpa disentuh cat

Menu makanan pun berbagai makanan tradisional dari sayur daun pepaya, sayur pare, ayam lodho, mujaer, dan yang diandalkan ialah lodeh kikil gendheng.

Olahan kikil yang berukuran besar tanpa dipotong dapat dinikmati empat orang, sedangkan nasi dan lauk pauknya pun di konsep prasmanan sehingga pembeli dengan sepuasnya mengambil kebutuhan nasi untuk disantap.

Suparmi dan Sukir, salah satu pengunjung saat ditemui dilokasi mengatakan, dirinya memesan kikil gendheng yang dinilai berbeda dari masakan kikil pada umumnya.

“Bedanya itu ini lebih besar dan lebih mantap, tidak sama dengan yang telah dipotong kecil,” katanya Sukir, Sabtu (4/5/2025) siang.

Sementara istrinya pun senada menuturkan, konsep bangunan yang mirip rumah di pedesaan menambah nikmat citarasa kulineran di tempat ini.

“Tempatnya juga enak seperti di pedesaan, seperti makan di area sawah,” tambah Suparmi.

Untuk menikmati kikil utuh dengan penuh daging kaki sapi itu, pengunjung harus merogok kantong sebesar Rp 100 ribu dengan satu kikil, belum termasuk nasi yang bebas mengambil ditambah sayur mayur.

“Harganya sesuai dapat dimakan 4 orang,” tandasnya.

Suasana nyaman di Pawon Sego Lego Trawas. (Redaksi/kabarterdepan.com)
Suasana nyaman di Pawon Sego Lego Trawas. (Redaksi/kabarterdepan.com)

Sementara itu, Agung Sugiarto pemilik rumah makan menjelaskan, pihaknya sengaja mengambil konsep etnik pedesaan, agar para pengunjung yang menyantap makan ditempatnya serasa seperti di kampung halaman.

“Ini semua bangunan terbuat dari kayu etnik primitif, terbuat kayu sampah bukan kayu baru,” katanya.

Sedangkan menunya pun dimasak oleh sejumlah pemasak dengan menggunakan kayu bakar sehingga memiliki rasa yang berbeda.

“Makananya diolah dari kayu bakar jadi natural agak bau-bau sangit,” tandasnya.

Kini, rumah makan yang baru buka belum genap satu bulan ini kerap diampiri wisatawan yang hendak berkunjung maupun kembali pulang dari wisata ke Trawas, Kabupaten Mojokerto.

“Sehingga orang itu mengingat masa lalu di zaman dulu lagi,” tutur Agung.

Jika anda ingin menikmati makanan ditempat ini, disarankan datang pada hari biasa, hindari saat weekend atau hari libur dikarenakan lokasi warung tersebut dipenuhi pengunjung.(*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar