Mojokerto, Kabarterdepan.com – Tim gabungan dari Basarnas Surabaya bersama BPBD Kabupaten Mojokerto dan Sidoarjo serta potensi relawan belum bisa menemukan jenasah Ari Budi Yuwono yang tenggelam di sungai Banyak, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Personil yang dikerahkan itupun melakukan penyisiran hingga ke muara sungai Brantas di area laut Tlocor, Desa Tlocor, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.
Hingga hari ke tujuh, tim gabungan sebanyak sekitar 50 personil tersebut tak membuahkan hasil hingga akhirnya Operasi SAR secara resmi dihentikan pada, Jumat (16/2/2024) sore.
Abdul Khakim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, saat dikonfirmasi melalui sambungan telefon mengatakan, personil gabungan tersebut akhirnya ditarik mundur setelah tujuh hari menyusuri aliran sungai hingga hilir sungai Brantas di Tlocor Sidoarjo.
“Pertimbanganya ya karena sudah SOP nya, kalau tujuh hari tidak ketemu ya dihentikan,” ungkapnya .
Meskipun tidak membuahkan hasil, pihaknya juga akan terus berkordinasi dengan warga dan nelayan setempat untuk terus memantau dan memberikan informasi.
“Karena yang mengetahui awal nelayan disana,” tambahnya.
Masih kata Khakim, proses penghentian pencarian korban terseret air sungai di Pacet ini disaksikan oleh Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro dan beberapa segenap keluarga korban.
“Korban laka air belum ditemukan, Pj Wali Kota beserta jajaran dan keluarga korban menabur bunga,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pasangan suami istri Ari Budi Yuwono dan Ririn Martiningsih Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dikabarkan terseret sungai di Desa Candiwatu,Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (10/2/2024) siang. (*)
