IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Ning Ita Kampanye Masif Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

WhatsApp Image 2023 10 23 at 2.33.29 PM
Wali Kota Mojokerto dalam workshop Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (Diskominfo Kota Mojokerto)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Saat ini, kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi sesuatu yang ditutupi, tetapi faktanya jumlahnya sangat banyak.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam acara workshop Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin (23/10/2023).

Responsive Images

“Inilah ibu-ibu yang harus kita kampanyekan secara masif. Lebih baik mengadu dan segera kita tangani, daripada diam-diam tapi jadi bom waktu,” kata Ika Puspitasari.

Workshop ini diikuti oleh anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Dharma Wanita Persatuan (DWP) serta anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW).

Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga mengatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat berlangsung selama bertahun-tahun dikarenakan tidak ada keberanian untuk mengadu, sehingga ada banyak korban.

“Supaya korban tidak bertambah banyak, maka ajaklah untuk jangan takut, untuk berani berbicara, berani mengadu. Itu sangat penting supaya ini tidak menjadi semakin banyak korban,” jelas Ning Ita.

Masih kata Ning Ita, pelaku kejahatan seksual akan terus melakukan tindakan tersebut, selama belum terbongkar.

“Tetapi kalau ada yang berani melaporkan maka akan kita buat efek jera,” imbau Ning Ita.

Ning Ita menambahkan bahwa untuk melakukan pengaduan warga Kota Mojokerto dapat memanfaat call center 112. Sebuah layanan bebas pulsa yang siap selama 24 jam.

Di samping itu, saat ini Pemerintah Kota Mojokerto tengah berproses untuk membentuk UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak.

“Kalau UPTD sudah terbentuk maka Insya Allah concern kami terhadap perlindungan perempuan dan anak akan lebih fokus. Karena ada unit pelaksanaan teknis yang khusus ngurusi perlindungan perempuan dan anak,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinsos P3A, Choirul Anwar menambahkan bahwa dengan dilaksanakannya workshop ini anggota TP PKK, Dharma Wanita dan GOW Kota Mojokerto nantinya mampu berkontribusi untuk menurunkan kasus kekerasan kepada perempuan dan anak di Kota Mojokerto.

“Setelah para peserta diberikan pelatihan paling tidak mampu menjadi narasumber dalam mengampanyekan pencegahan kekerasan kepada perempuan dan anak,” kata Anwar.

Workshop yang diinisiasi Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, P3A) ini berlangsung selama dua hari (23-24 Oktober 2023) tersebut.

Para peserta mendapatkan materi tentang berbagai jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta bagaimana cara menghadapinya yang disampaikan oleh Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia wilayah Jawa Timur Toetiek Septriasih, MPsi, Psikolog. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar