Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com –Menikmati kuliner di sebuah kafe 2D dengan nuansa dua dimensi menjadi keunikan tersendiri, hal ini dapat dilakukan di Kuliner Pusat yang ada di Jalan Raya Hasanudin, Desa Awang Awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Ya, kafe ini memiliki bangunan dengan berwarna hitam putih dengan berbagai coretan sketsa 2D yang menarik perhatian para pengunjung yang datang.
Setiap pengunjung yang masuk serasa berada di dalam buku komik lantaran di seluruh tembok berhias dengan coretan cat menyerupai almari, rak buku, kursi, pot bunga dan beberapa karakter lainya.
Bahkan, tidak hanya meja dan tembok yang berhias hitam putih, toilet didalamnya pun tak luput dihias dengan cat air dengan berbentuk abstrak.
Lestari, salah satu pengunjung yang datang bersama teman kerjanya saat ditemui merasa kagum dengan konsep yang ada di kafe 2D yang baru buka satu bulan yang lalu ini.
“Karena kita cari yang menarik, konsepnya menarik sih di sini karena banyak gambar-gambar dan bisa buat foto-foto,” ungkapnya Sabtu (27/01/2024) siang.
Pengunjung yang lain Dita Rossa, asal Mojokerto mengaku dirinya mengetahui adanya kafe unik ini dari sebuah platform media sosial sehingga dirinya bersama teman kerjanya penasaran dan menyempatkan datang.
“Mau pulang dari kerja menghabiskan waktu mau cari tempat yang unik dan lucu akhirnya memilih untuk kesini,” paparnya.
Di sini pun menyediakan beberapa menu mie nyemek, mie goreng mukbang, ayam kalasan dan beberapa minuman dingin maupun hangat dengan harga mulai dari delapan ribu rupiah.
Tak hayal, kafe yang buka sejak pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB ini pun tak pernah sepi pengunjung, para pelangganya pun datang dari berbagai daerah dengan rata rata mulai dari remaja hingga orang dewasa.
Sementara itu, Ja’far Pengelola kafe 2D mengatakan dirinya ingin membuat kafe dengan nuansa dua dimensi yang dinilai pertama kali hadir di Kabupaten Mojokerto.
“Sebenarnya ini kita bikin konsep yang unik yang belum ada di Jawa Timur Jadi kita bikin yang berbeda serba hitam putih,” jelas Ja’far.
Menurut pria asal Pasuruan ini, para pengunjung yang datang dapat merasakan seperti didalam buku komik.
“Jadi orang ambil foto atau video mereka seperti di atas di dalam kertas,” pungkasnya. (*)
