Laka Lantas di Mojokerto Capai 875 Kejadian, Jasa Raharja Optimalisasikan Peran FKLL

Avatar of Redaksi
Ramp check di Terminal Kertajaya
Ramp check di Terminal Kertajaya

 

rapat Forum Kecelakaan Lalu Lintas (FKLL) dan sosialisasi pencegahan kecelakaan lalu lintas – Jumlah kecelakaan di Mojokerto Raya mencapai 875 kejadian dalam periode Januari hingga Agustus 2022. Hal ini disampaikan dalam rapat Forum Kecelakaan Lalu Lintas (FKLL) dan sosialisasi pencegahan kecelakaan lalu lintas, Jumat (16/9/2022) pagi.

Responsive Images

Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto, Iptu J Wihandoko menyampaikan, jumlah laka (kecelakaan) dari bulan Januari hingga Agustus 2022 yang terjadi di wilayah hukumnya sebanyak 611 kejadian dengan jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 117 orang, yang luka berat sebanyak 8 orang dan luka ringan 665 orang.

Sedangkan, untuk di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota, KBO Lantas Polresta Mojokerto, Ipda Karen mengatakan, jumlah laka di wilayahnya sebanyak 264 kejadian dengan korban meninggal dunia sejumlah 44 orang, luka berat 20 orang dan luka ringan 329 orang.

Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Mojokerto, Rafie Nasser menyebutkan, jumlah santunan yang telah disalurkan Januari sampai dengan Agustus 2022 di wilayah Mojokerto sebesar Rp. 40.931.688.449 (empat puluh miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta enam ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus empat sembilan rupiah).

“Dari 10 wilayah dengan angka laka tertinggi di Jawa Timur, 2 diantaranya berada di wilayah Mojokerto dan Jombang,’ jelas Rafie Nasser.

 

rapat Forum Kecelakaan Lalu Lintas (FKLL) dan sosialisasi pencegahan kecelakaan lalu lintas
Rapat Forum Kecelakaan Lalu Lintas (FKLL) dan sosialisasi pencegahan kecelakaan lalu lintas

Disisi lain, Kepala UPT P3LLAJ Mojokerto Dishub Provinsi Jatim, Yoyok Kristyowahono menegaskan, pihaknya bersama stakeholder kabupaten dan kota Mojokerto serta Jasa Raharja melaksanakan sosialisasi tentang keselamatan.

“Terkait kecelakaan yang menimbulkan fatalitas ini tentunya mendapatkan perhatian dari kami. Mengingat jumlahnya mengalahkan Covid-19, tiap hari minimal 2x meninggal dunia (MD). Dengan sosialisasi dan pengecekan rutin (Ramp Check), diharapkan bisa menekan jumlah kecelakaan terutama fatalitasnya,” ungkap Yoyok.

Lebih lanjut dikatakannya, jumlah laka lantas banyak didominasi oleh pelajar. Karena sebagian besar dari mereka banyak yang tidak mempunyai SIM, sehingga harus terus dimasifkan sosialisasi kepada pelajar.

“Terkait masalah rambu, kita bekerjasama dengan Satlantas baik Polres Mojokerto maupun Polres Mojokerto Kota. Untuk menginventaris ruas jalan Provinsi, khususnya blankspot area, nantinya kami pasang rambu atau fasilitas keselamatan jalan lainnya. Sedangkan hasil dari ramp check di Jombang, hasilnya untuk mati uji banyak sekali, yang  masalah SIM hanya 3 kendaraan. Tadi juga ada bus yang tidak dilengkapi alat pemecah kaca,” pungkasnya.


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar