Grobogan, kabarterdepan.com- Akibat curah hujan yang tinggi sejak Rabu (13/3/24) membuat permukaan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Grobogan mengalami kenaikan.
Kondisi itu diikuti dengan naiknya elevasi dari siaga menuju status awas terpantau dari pos Menduran, sejak pukul 20.00 WIB dengan ketinggian elevasi mencapai 9,09 meter.
Hal tersebut disampaikan Slamet Kabid Persungaian dan Embung Dinas Pekerjaan Umun Perumahan Rakyat (DPUPR) Grobogan, Kamis (14/3/24).
“Naiknya status siaga menuju awas ketika ketinggian debit air sungai telah melebihi 9.00 meter,” tuturnya.
Slamet menambahkan, hingga saat ini kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Lusi terus alami kenaikan. Dari pantauan pos Menduran hingga Kamis (14/3/2024) pukul 12.00 WIB, tren terus mengalami kenaikan.
“Dari pantauan terkini elevasi DAS Lusi sudah mencapai angka 9.80 meter. Sementara batas status awas adalah 10.0 meter,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, melihat kondisi tersebut, banyak rumah warga Purwodadi saat ini sudah terendam banjir. Terutama di beberapa daerah rawan/langganan banjir.
Sementara untuk di bendung air Klambu status elevasi DAS terpantau memasuki status siaga. Hingga pukul 12.00 WIB ketinggian debit air di bendung Klambu mencapai 16,27 mdpl
Angka tersebut sudah melampaui batas status siap dengan maksimal ketinggian debit air 16,25 mdpl.
Untuk bendung Dumpil, saat ini pun telah memasuki status siaga dengan ketinggian elevasi mencapai 48.50 mdpl.
Angka tersebut merupakan batas minimal penetapan status siaga. Untuk tren di bendung Dumpil tercatat masih mengalami kenaikan.
Sementara itu, untuk kondisi bendung Sedadi masih terpantau aman. Dari batas penetapan status siap di angka 25.80, saat ini elevasinya 24.99 mdpl. (kin)
