IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Warga Grobogan Berharap Penyaluran BLT DBHCHT Tahun 2024 Lebih Merata

Avatar of Redaksi
Alisti Dwi Puerwati, Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Kabupaten Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Alisti Dwi Puerwati, Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Kabupaten Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com – Beredarnya kabar kabupaten Grobogan kembali mendapatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 disambut antusias para petani di Desa Nambuhan kecamatan Purwodadi.

Pasalnya sebagian masyarakat Desa Nambuhan bekerja sebagai petani tembakau. Aktifitas tanam tembakau biasanya dimulai jelang musim kemarau.

Responsive Images

Warga berharap penyaluran dan penerimaan BLT Bagi Hasil Cukai Tembakau tersebut tahun 2024 lebih merata dibanding tahun sebelumnya.

Suyoto (57) warga Dusun Jetis RT 01 yang sudah puluhan menanam tembakau mengaku, dirinya sudah mendapatkan BLT DBHCT tahun 2023 lalu. Suyoto berharap di tahun 2024 ini bisa mendapatkan BLT tersebut lagi.

Terpisah, Suhadi Kepala desa Nambuhan saat dikonfirmasi Rabu (3/4/2024) mengatakan petani tembakau di desanya sudah menanam tembakau sejak puluhan tahun yang lalu. Itu dilakukan setiap musim kemarau. Menurutnya tanah di Nambuhan sangat cocok untuk tanaman tembakau.

“Kualitas bahan tembakau yang dihasilkan petani sangat bagus dan diminati oleh beberapa perusahaan rokok yang ternama di indonesia,” tuturnya.

Terkait BLT DBHCHT, Suyoto menjelaskan dari 73 daftar petani yang diusulkan di tahun lalu, sebanyak 53 mendapatkan BLT dan 23 sebagai cadangan.

“Semoga pemberian BLT DBHCHT tahun 2024 ini dapat merata, petani yang dulunya di cadangan dapat ikut mendapatkan bantuan,” harapnya.

Pihaknya mengakui para petani di desanya hanya mengetahui masalah BLT DBHCHT dari kepala desa (kades). Menurutnya, selalu ada faktor kecemburuan sosial di lingkungan petani tembakau di Nambuhan.

“Setiap ada bantuan kok yang dikasih kok itu-itu saja to pak lurah,” ucap Kades menirukan pertayaan dari warga.

Sementara itu, Dinas Sosial Kabupaten Grobogan sebagai bagian OPD, telah mengusulkan ribuan calon penerima BLT DBHCHT yang dinominasi oleh buruh tani tembakau yang tersebar di wilayah Kabupaten Grobogan.

Sebanyak kurang lebih 6.000 buruh tani tembakau yang diajukan Dinas Sosial Kabupaten Grobogan untuk menerima BLT DBHCHT tahun 2024. Bantuan tersebut, dibagikan selama empat bulan berturut, dan jumlah uang yang diterima buruh tani tembakau di Grobogan sebesar Rp 1.200.000,-

“Buruh penerima manfaat setiap bulan mendapatkan BLT DBHCHT sebesar Rp 300.000 perbulan, dan disalurkan melalui PT POS Indonesia cabang Purwodadi Grobogan,” ujar Alisti Dwi Puerwati, Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, Kamis (28/3/24 ) lalu.

Menurutnya, penerima BLT DBHCHT tahun 2024 sesuai dengan usulan sekitar 6.000 calon penerima manfaat. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan BLT DBHCHT Tahun 2023 yang lalu yakni 6.800 penerima manfaat.

Alisti menjelaskan, berkurangnya calon penerima manfaat BLT DBHCHT disebabkan, Karena kuota alokasi anggaran BLT DBHCHT tahun 2024 hanya Rp 7,4 miliar. Sedangkan tahun 2023 lalu lebih besar kurang lebih sekitar Rp 10,8 Miliar.

“Dinas Sosial Kabupaten Grobogan dalam penyaluran BLT DBHCHT berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia setelah mendapatkan usulan dari Dinas Pertanian terkait data buruh tani yang diusulkan,” ungkap Alisti.

Usulan data buruh tani tembakau yang diusulkan Dinas Pertanian ke Dinas Sosial terintregrasi dengan basis data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk memverifikasi kelayakan calon penerima BLT DBHCHT.

“Seperti di tahun 2023 lalu sejumlah 6.800 buruh tani tembakau terdapat 47 buruh tani yang batal menerima bantuan, hal tersebut disebabkan karena yang bersangkutan pindah tempat di luar Kota, Meninggal dunia, dan ada yang NIK nya yang ganda,” tambahnya.

Lebih lanjut, saat disinggung tentang penerima manfaat BLT DBHCHT, Staf bidang pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin tersebut menegaskan bahwa BLT DBHCHT tahun 2023 dan 2024 penerima dikhususkan kepada buruh tani tembakau.

“Grobogan belum ada pabrik rokok, kalaupun ada itu di Kelurahan Danyang, yakni PT.Podo Moro. tetapi pabrik tersebut tergolong masih baru,” tandasnya. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar