NGAWI – Terik matahari siang tak menyurutkan niat Gus Haji Mas Sulthon untuk memberikan bantuan ke seorang bocah ES (10) di Kecamatan/Kabupaten Ngawi.
Tokoh ulama yang akrab dipanggil Gus Ton ini menempuh puluhan kilometer untuk datang langsung dari Madiun ke rumah ES di Ngawi untuk menengok langsung kondisi ES. Senyuman ES nampakknya menyentuh hati Gus Ton. Meski kondisinya lumpuh, bocah ini tetap ceria saat berada di samping Gus Ton dan sang ibu Er.
“Saya semalam mimpi ketemu dengan anak yang lumpuh di Masjid. Lalu saya kasih uang. Pas bangun saat menjelang Sholat Subuh, saya liat hp dan baca berita, nampak berita ES ini. Lantas, saya tanya ke wartawan nya dan diberi alamatnya maka saya pun tak mau menunda untuk segera ke sini,” kata Gus Ton saat ditemui di rumah kakek nenek ES, Senin(14/2/2022)
Ulama yang juga budayawan ini, Gus Thon menyempatkan diri untuk berbincang sedikit dengan Er terkait kondisi bocah sepuluh tahun itu. Oleh karena terkena step / panas tinggi dan polio sejak kecil, ES tak bisa berdiri, tak bisa duduk dengan baik, hingga tak sanggup berjalan dengan kakinya. Awalnya Gus Thon berniat untuk memberikan kursi roda, tapi urung karena kondisi ES yang tidak memungkinkan untuk duduk.
“Tadinya saya siapkan kursi roda. Tapi ternyata kondisi anak ES ini tidak memungkinkan untuk menggunakannya. Maka, saya hanya memberikan sedikit bantuan berupa uang tunai saja 500 ribu ke anaknya langsung dan 500 ribu ke ibu nya. Semoga bisa bermanfaat untuk anak dan keluarga nya, semuanya saya lakukan hanya untuk kemanusiaan tidak ada unsur politik atau apa pun,” terang Gus Thon.
“Bagi mereka yang mau peduli dan membantu silahkan datang ke RT 001 / RW 006, Dusun Sidomulyo, Desa Kandangan, Kecamatan / Kabupaten Ngawi. Ayo kita gotong royong saling membantu,” ajak Gus Thon.
Sementara ibu ES berterimakasih atas bantuan Gus Thon. Dia tak menyangka dikunjungi oleh seorang Kyai dari Madiun. Dia bersyukur sekali bisa mendapatkan bantuan. Dia membenarkan kalau kondisi anaknya tidak memungkinkan untuk diberi kursi roda.
”Tidak bisa duduk, jadi bantuan apapun kami sangat berterimakasih. Masih ada yang mau memperhatikan anak saya, apalagi seorang Kiai jauh-jauh dari Madiun berkenan datang ke Ngawi, pungkas Er, ibu bocah Ngawi ini.
