IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

100 Ribu Tenaga Kerja Ke Jepang Segera Dikirim Oleh Kemnaker

tenaga kerja ke jepang
Suasana kota Jepang (Pixabay)

Jakarta, KabarTerdepan.Com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan rencana pengiriman 100 ribu tenaga kerja ke Jepang dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menyampaikan bahwa tujuan dari pengiriman 100 ribu TKI ke Jepang adalah untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus di negara tersebut.

Menurut Anwar, kategori pekerja yang termasuk dalam rencana ini adalah “specified skill worker.” Beberapa jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori ini mencakup perawat, pengasuh lansia atau caregiver, sektor hospitality, pertanian, pengolahan makanan, perikanan, pengolahan ikan, dan konstruksi.

Responsive Images

Pihak Kemnaker berharap bahwa dengan pengiriman TKI yang terampil ke Jepang, dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian kedua negara.

Keputusan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu di Jepang yang memerlukan keterampilan khusus. Rencana pengiriman tenaga kerja ke Jepang ini diharapkan juga dapat membuka peluang baru bagi para pekerja Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman mereka di pasar kerja internasional.

Di dalam negeri, banyak para lulusan SMA/SMK/SMEA bahkan para pekerja yang menginginkan untuk bisa masuk dalam barisan tenaga kerja ke Jepang

Sebelum dikirim ke Jepang, para calon tenaga kerja ini harus melalui proses seleksi seperti kemampuan bahasa Jepang, Skill, Attitude, sehat jasmani dan rohani serta beberapa persyaratan lainnya

Di Indonesia, para calon tenaga kerja harus belajar dulu melalui sebuah LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) yang banyak tersebar di beberapa kota besar di Indonesia

Menurut Masbukhin, salah seorang pemilik LPK Bintang Pertiwi Mandiri,”kebutuhan tenaga kerja ke Jepang setiap tahun selalu meningkat tetapi untuk memenuhi kualifikasi dari negara tujuan seperti Jepang, harus sesuai dengan yang mereka inginkan dan yang lebih penting lagi adalah harus benar-benar ahli di bidang tersebut yang biasanya ada rekomendasi dari lembaga penyalur tenaga kerja seperti LPK”

“Yang tidak kalah penting adalah Attitude dari pekerja, karena biarpun pintar tetapi perilakunya tidak sopan, maka tidak bisa diterima bekerja”, tutur Masbukhin menutup perbincangan. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar