Sekda dan Kasat Reskrim Polres Mojokerto Distribusikan 5.000 Nasi Bungkus ke Korban Banjir

WhatsApp Image 2024 03 08 at 12.09.16 PM
Sekda Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko dan Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Imam Mujali terjun langsung distribusikan bantuan untuk korban banjir (Redaksi / Kabarterdepan.com) 

Mojokerto, Kabarterdepan.com – Satuan Reskrim Polres Mojokerto siap membantu Pemkab Mojokerto untuk mendistribusikan 5.000 nasi bungkus ke korban banjir di dapur umum di Balai Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari.

Tak hanya bantuan makanan, ribuan paket sembako juga digelontorkan ke korban yang tersebar di 4 desa sejak Rabu (6/3) siang. Para korban mendapat pasokan makanan minuman dari dapur umum ini sebanyak 2 kali sehari, yakni pagi dan sore.

Responsive Images

“Kami bantu pendistribusian bantuan paket sembako untuk mempercepat penanganan korban banjir,” ungkap Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali.

Diketahui, Satreskrim Polres Mojokerto menyalurkan ratusan paket sembako diangkut menggunakan mobil penumpang dan pikap ke sejumlah titik kumpul korban banjir.

Sebagaimana diketahui, jebolnya tanggul Sungai Sadar dan Gembolo menyebabkan banjir di 4 desa sejak Rabu (6/3) siang. Hingga kini penutupan tanggul yang jebol di 4 titik, belum tuntas.

Total 1.513 rumah penduduk terendam dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.588 jiwa. Banjir juga menenggelamkan 91 hektare lahan pertanian di Desa Kedung Gempol dan Kebondalem.

Rinciannya, di Desa Kedung Gempol, banjir merendam 588 rumah penduduk dan 81 hektare lahan pertanian. Jumlah warga terdampak banjir di desa ini mencapai 2.388 jiwa. Di Dusun Gemongan, Desa Jotangan, banjir merendam 330 rumah penduduk dengan jumlah warga terdampak 400 jiwa.

Banjir parah juga terjadi di Desa Ngrame. Hingga sore ini, ketinggian air mulai sebetis sampai sepinggang orang dewasa. Menurut Teguh, sedikitnya 500 rumah penduduk terendam banjir.

Sedangkan jumlah warga terdampak mencapai 1.500 jiwa. Sedangkan di Dusun Semanggi, Desa Salen, banjir merendam 95 rumah warga dengan 300 jiwa warga terdampak.

Lokasi pengungsian korban banjir tersebar di banyak titik. Antara lain di balai Desa Ngrame dan Kedung Gempol, sejumlah masjid, sekolah dasar, sejumlah warung kopi, serta di pinggir jalan menuju Desa Kedung Gempol. Sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga herta benda mereka.


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar