IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kisah Penjual Tempe Keliling di Mojokerto Bisa Naik Haji 2024

Avatar of Andy Yuwono
Wasnan (63) dan Sripah (71) warga Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto yang akan haji tahun 2024 (Andy / Kabarterdepan.com)
Wasnan (63) dan Sripah (71) warga Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto yang akan naik haji tahun 2024 (Andy / Kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Kisah pasangan suami istri penjual tempe keliling di Kecamatan Pungging pada tahun 2024 bisa berangkat haji ke tanah suci bersama istrinya yang patut dijadikan motifasi umat muslim.

Ia adalah Wasnan (63) dan Sripah (71) warga Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto yang sehari hari memproduksi tempe dan dijualnya secara keliling.

Responsive Images

Setiap harinya, dia berusaha menyisihkan hasil dari dagangan menjual tempe untuk ditabung sejak tahun 2011 silam. Uang hasil usahanyang yang digeluti itu diserahkan langsung ke kantor KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji).

Wasnan menceritakan awal mula dirinya pada tahun 2010 silam diperintah guru ngajinya untuk berangkat haji meskipun ia hanya bekerja menjual tempe dengan berkeliling menggunakan sepeda motor bututnya.

“Sehari hari bikin tempe dijual keliling ke kampung-kampung dan warung gitu aja,” katanya saat ditemui dirumahnya, Kamis (9/5/2024) pagi.

Wasnan (63) penjual tempe keliling di Mojokerto yang akan naik haji tahun 2024 (Andy / Kabarterdepan.com)
Wasnan (63) penjual tempe keliling di Mojokerto yang akan naik haji tahun 2024 (Andy / Kabarterdepan.com)

Ia pun tak menyangka, jerih payahnya menabung puluhan tahun silam membawanya untuk pergi menjalankan rukun islam kelima ke tanah suci.

“Ini sudah keajaiban dari Allah, saya mungkin waktunya dipanggil,” sebutnya.

Meskipun hanya berjualan tempe, sehari ia mampu menyisihkan sedikit rezekinya hingga terkumpul Rp. 60.526.334 sebagai syarat sah pelunasan biaya haji tahun 2024 bersama istrinya.

“Ada uang Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu adanya saya langsung setorkan ke KBIH,” terangnya.

Rencananya, keduanya akan berangkat haji pada Tanggal 28 Mei 2024 mendatang bersama jamaah kloter pemberangkatan embarkasi Surabaya.

Sang istri Sripah (71) pun turut mengikuti suaminya mendaftar pada tahun 2015 silam dan akhirnya bisa berangkat bersama sama untuk menunaikan ibadah haji.

“Saya ini selalu setiap malam minta ke Allah, kepingin ibadah haji Alhamdulillah saya dipanggil bersama bapaknya tahun ini,” ucapnya lirih.

Sripah menceritakan, uangnya terkumpui dari penjualan sisa sisa bahan tempe yang dikolanya menjadi menjeng dan ia jual seharga Rp.1000 ke tetangga dan warga sekitar.

“Kalau saya nggak kerja apa-apa ya menyisahkan membuat menjeng sisa dari tempe,” pungkasnya sambil terenyuh. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar