IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Wali Kota Mojokerto Tekankan Satpol PP Fokus Mitigasi Bencana Alam dan Non Alam

mitigasi bencana
Sosialisasi pencegahan dan mitigasi bencana bersama Wali Kota Mojokerto (Diskominfo)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Mitigasi Bencana di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (18/7/2023).

Sosialisasi yang dihadiri oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari ini terdiri dari 80 orang anggota Satuan Pelindung Masyarakat (Satlinmas) dari tiga kelurahan rawan bencana, yaitu Kelurahan Gunung Gedangan, Kelurahan Blooto, dan Kelurahan Jagalan.

Responsive Images

Wali Kota Mojokerto menekankan bahwa Kota Mojokerto berfokus pada dua jenis bencana, yaitu bencana alam dan non alam yang menjadi perhatian berdasarkan UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Menurut Wali Kota yang akrap disapa Ning Ita ini, Kota Mojokerto kerap kali terjadi banjir.

“Kenapa banjir ini masih sering terjadi ketika intensitas hujan tinggi, padahal sudah kita lakukan berbagai program pengendalian banjir, tapi kok masih ada? Karena secara topografi, bentuk alamnya Kota Mojokerto ini cekung seperti mangkok. jika dibandingkan dengan sekitarnya, kita ini paling rendah,” terang Ning Ita.

Sosialisasi Mitigasi Bencana Pemkot Mojokerto

Sehubungan dengan hal itu, pemkot Mojokerto mengadakan sosialisasi sebagai upaya agar masyarakat memiliki kewaspadaan dan pengetahuan mitigasi bencana.

Selain bencana alam, masyarakat juga harus siap menghadapi bencana sosial.

Namun, Ning Ita optimis jika warganya telah dapat menanggulangi dan mencegah hal tersebut.

“Salah satu bentuk bencana sosial ini ada konflik sosial antar ras, agama atau suku/budaya. Namun ini bukan lagi momok di Kota Mojokerto. Karena masyarakat kita sampai hari ini terbukti dapat hidup berdampingan, dengan tentram dan damai,” pungkasnya.

Ungkapan tersebut merujuk pada penghargaan Harmony Award yang diterima oleh Kota Mojokerto dari Kementrian Agama Pusat di tahun 2021.

Selain itu, juga terdapat Kampung Harmoni, yang menjadi percontohan pluralitas penduduk di Kota Mojerto, yaitu Kelurahan Sentanan yang mana terdapat sejumlah tempat ibadah dari berbagai pemeluk agama di dalamnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar