IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Pemkot Blusukan Salurkan Bantuan Berantas Stunting

Avatar of Andy Yuwono
Pj Wali Kota Mojokerto akrab bersama warga, Kamis (25/4/2024). (Andy Yuwono/kabarterdepan.com)
Pj Wali Kota Mojokerto akrab bersama warga, Kamis (25/4/2024). (Andy Yuwono/kabarterdepan.com)

Kota Mojokerto, kabarterdepan.com – Pj Wali Kota Mojokerto bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) blusukan menyalurkan bantuan untuk memberantas balita stunting di Kota Mojokerto.

Seperti yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Mojokerto yang mengunjungi Lingkungan Balongrawe Kelurahan Kedundung Kota Mojokerto, Kamis (25/4/2024).

Responsive Images

Sosok yang akrab disapa Mas Pj itu mengunjungi sejumlah rumah warga untuk menyalurkan bantuan berupa telur dan susu bagi balita. Bantuan itu diberikan sebagai upaya pemkot Mojokerto memberantas stunting di Kota Mojokerto.

Moment kunjungan itu juga dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah (Otoda) yang diperingati setiap tanggal 25 April.

“Dalam rangka peringatan Hari Otonomi Daerah Pemerintah Kota Mojokerto fokus penanganan masalah stunting, jumlah kasus stunting kita masih ada hari ini terkonfirmasi masih 116 balita,” jelas Mas Pj, Kamis (25/4/2024).

Mas Pj melanjutkan, berdasarkan data terbaru hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) menyebutkan bahwa angka balita stunting di Kota Mojokerto turun dalam 4 tahun.

Pada tahun 2019 prevalensi stunting 9,04%, kemudian di tahun 2020 turun menjadi 7,71%. Di tahun 2021 turun lagi menjadi 4,84% tahun 2021, kemudian di tahun 2022 turun menjadi 3,12% dan di tahun 2023 menjadi 2,04%.

Menurut Mas Pj, ada sebanyak 122 dari 6.145 balita stunting di Kota Mojokerto per akhir 2023 lalu.

“Alhamdulillah pada akhir April tahun ini sudah terjadi penurunan yang cukup signifikan. Sehingga data terakhir terkoreksi di angka dibawah 2 persen atau 116 balita,” jelasnya

Pemkot Mojokerto menargetkan masalah balita stunting tuntas di tahun 2024. Sehingga Kota Mojokerto bisa meraih predikat zero new stunting. Untuk itu, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 98,2 miliar guna menangani stunting.

“Pemkot Mojokerto akan mengintervensi positif terhadap permasalahan ini semoga dalam 3 bulan ke depan berkurang karena kita fokus lakukan secara masif, spesifik, sensitif, koordinatif dan bersifat sapu jagat, hampir semua OPD kita libatkan,” terangnya.

Diketahui dalam kegiatan tersebut segenap jajaran Pemkot Mojokerto turun langsung menyalurkan ke rumah penerima warga. Mulai dari Pj Wali Kota, Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Bagian, Kepala Dinas hingga Camat turut terlibat.

“Sudah dibagi, dinas apa menyerahkan ke mana, semua ikut turun langsung. Aksi ini sebagai cermin kalau persoalan stunting ini bukan hanya kerja OPD tertentu. Semua memiliki kewajiban untuk terlibat,” beber Kadispora Jatim tersebut.

Bantuan dari Pemkot Mojokerto untuk penanganan stunting hari ini menyasar balita dari pasangan Ridi (33) dan Mustika (29), serta pasangan Pandri (39) dan Eni (35) warga Balongrawe Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Mas Pj memberikan bantuan paket makanan bergizi seperti telur dam susu kepada balita.

Dalam kesempatan itu Eni (35) mengucapkan rasa terima kasihnya karena Mas Pj sudah memperhatikan anaknya dengan memberikan paket makanan untuk peningkatan gizi.

“Alhamdulillah Mas Pj datang hari ini dan memberikan bantuan kepada kami, orang kecil seperti kami sangat berterima kasih karena Pemkot Mojokerto memberikan perhatian kepada orang kecil,” ucapnya

Sembari menyapa warga, Mas Pj juga mengajak dialog anak-anak di sekitar SD Kedundung. Tak lupa Mas Pj juga memberikan motivasi kepada anak-anak tersebut. (ADV/Kominfo Kota Mojokerto)

Responsive Images

Tinggalkan komentar