Kota Mojokerto, kabarterdepan.com – Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menasihati 3 pemuda pembuat konten YouTube Tuyul Icikiwir, di Kantor Dinas Wali Kota Mojokerto, Kamis (1/2/2024).
Ketiga pemuda tersebut masing-masing AP (20) dan GF (22) asal Kecamatan Jetis serta P (20) asal Kecamatan Gedek.
Mereka membuat heboh masyarakat dengan konten Tuyul Icikiwir yang diunggah di kanal YouTube @galangkancil3828.
Dalam tayangan video tersebut ada 2 pemuda bergaya seperti tuyul mengendarai motor berboncengan dengan hanya mengenakan popok. Tubuh keduanya ditaburi bedak putih. Sedangkan 1 pemuda lainnya berperan sebagai videografer.
Saat di dalam ruangan, PJ Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro melayangkan pertanyaan kepada ketiga pemuda tersebut.
“Kalian membuat video ini untuk apa? Kalau untuk viral kenapa membuat video seperti itu. Adik-adik ini mempunyai daya kreatifitas yang tinggi untuk membuat konten, tetapi kontruksi konsep yang dibangun ini tidak bagus dengan cara seperti itu,” ucap PJ Wali Kota Mojokerto.
PJ Wali Kota Mojokerto kemudian menantang ketiga pemuda itu untuk membuat konten yang positif tentang Kota Mojokerto. Jika nanti video konten positif itu viral, akan mendapat hadiah dari Pj Wali Kota Mojokerto.
“Sekarang kamu saya suruh membuat video tentang Kota Mojokerto. Sekreatif mungkin, semenarik mungkin agar Kota Mojokerto menjadi viral, namun harus konten yang positif. Apabila viral kalian bertiga saya kasih hadiah dari saya,” ucap Pj Wali Kota.
Ketiga pemuda tersebut lantas meminta maaf atas perbuatannya. Ketiganya juga berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
“Saya meminta maaf kepada masyarakat Mojokerto atas video saya yang tidak senonoh tersebut. Kedepannya saya tidak akan mengulangi lagi dan akan membuat konten video yang positif,” ucap ketiga pemuda di depan awak media.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Mojokerto, AKP Ach Rudi Zaeny, mengatakan, motif ketiga pemuda itu hanyalah membuat konten untuk lelucon. Hari ini ketiga pemuda diharuskan meminta maaf secara umum.
“Terkait tentang pidana masih kita perdalam, kita lidik,” ucap Zaeny. (*)
