IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Gubernur Khofifah Memborong di Kampung Batik Tulis Jetis, Sidoarjo

Kampung Batik Tulis Jetis
Gubernur Khofifah belajar membatik menggunakan canting di Kampung Batik Tulis Jetis, Sidoarjo, Minggu (3/9/2023). (Humas Pemprov Jatim)

Sidoarjo, KabarTerdepan.com – Gubernur Jatim Khofifah mengunjungi Kampung Batik Tulis Jetis yang sangat Legendaris di Dusun Jetis, Kelurahan Lemahputro, Kab. Sidoarjo, Minggu (3/9/2023).

Ketua Umum Muslimat NU itu melihat langsung berbagai jenis batik tulis yang dipamerkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu.

Responsive Images

Tak hanya memilih, ia sekaligus memborong berbagai macam motif kain batik tulis. Harganya bervariasi antara Rp100.000 – Rp 700.000 per lembar sesuai kerumitan corak.

“Sentra Batik Jetis ini cukup tua yakni sejak tahun 1953. Tadi saya lihat juga sangat terjangkau harganya. Untuk kualitas batik yang lebih halus tulisnya juga ada di sini,” kata Khofifah.

Usai membeli beberapa motif kain batik tulis di Kampung Batik Tulis Jetis, Khofifah juga mendatangi tempat penjualan serta pembuatan batik milik Bu Tatik. Di sana, ia menyempatkan diri untuk membatik di atas motif kain batik asal Jetis yang didominasi flora khas Sidoarjo dengan warna-warna cerah dan mencolok seperti, merah, hijau, kuning, dan hitam.

Khofifah menjelaskan bahwa sebagian besar batik di Jetis bermotif Madura. Bahkan sebelum tahun 1953 tempat ini sudah memproduksi desain batik Madura. Artinya kekuatan budaya Jetis Sidoarjo dan konektivitas dengan Madura sebetulnya terkoneksi sangat kuat dengan budaya yang itu terekspresikan melalui motif batiknya.

“Saya ingin menyampaikan kekuatan budaya kita itu harus menjadi kekuatan seduluran di antara kita semua. Salah satu wujudnya melalui keberadaan Batik Jetis ini,” katanya.

Memperkenalkan Kampung Batik Tulis Jetis

Kampung Batik Tulis Jetis
Gubernur Khofifah memilih berbagai motif batik di salah satu toko di Kampung Batik Tulis Jetis, Sidoarjo. (Humas Pemprov Jatim)

Menurutnya, produk-produk UMKM yang berkualitas menjadi penting untuk disampaikan kepada seluruh peserta Porprov. Sebab, ia khawatir tidak semua peserta, atlet, maupun pengunjung Porprov VIII Jatim mengetahui adanya Sentra Batik Jetis dengan harga terjangkau serta kualitas yang baik di Sidoarjo.

“Hal penting yang saya tekankan adalah supaya mereka mengenal Sidoarjo lebih dekat, lebih luas, dan lebih dalam,” tegasnya.

Menurut Khofifah, dampak kehadiran industri Batik Jetis tidak hanya menumbuhkan roda perekonomian, melainkan juga mempererat hubungan dan komunikasi antar warga, serta meningkatkan kesejahteraan para pengrajin Batik Jetis.

“Mari kita ikut mempromosikan keberadaan Kampung Batik Jetis ini ke seluruh masyarakat luas. Utamanya di momen akbar Porprov Jatim VIII Tahun 2023,” pungkasnya.

Sebagai informasi pada tahun 2008, Desa Jetis diresmikan menjadi sektor pariwisata Kampung Batik Jetis oleh Bupati Win hendrarso. Batik yang masih eksis hingga sekarang yaitu Batik Kamsatun, Batik Amri, Batik Daun, Batik Adam, Batik Namiroh, Batik Yassaroh, Batik Maduratna, dan masih banyak lagi lainnya.

Warna merah-coklat kehitaman merupakan ciri khas Batik Jetis. Dalam motif batik Jetis tersusun ornamen yang berbentuk flora dan fauna. Beberapa motifnya antara lain Motif Burung Merak, Motif Kembang Tebu, Motif Kembang Bayam, dan Motif Sekardangan atau Sekar Jagad.(*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar