IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pembunuh Driver Taksi Online di Malang Ditangkap, PDOI Jatim Apresiasi Kepolisian

Avatar of Redaksi

IMG 20230607 WA0006
Ketua PDOI Jawa Timur, Henry Wahyu Nugroho Mengapresiasi Kepolisian yang Menangkap Pelaku pembunuhan Driver Taksi Online di Malang (foto: ist)

SURABAYA-TK- Perhimpunan Driver Online Indonesia atau PDOI Jawa Timur mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus hilangnya seorang driver taksi online bernama Apris Fajar Santoso alias Kipply di Malang. Belakangan driver taksi online tersebut diketahui menjadi korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di Jurang Piket Nol Lumajang, pada Rabu (7/6/2023) siang.

Dua orang penumpang yang diduga kuat sebagai pembunuh kemudian ditangkap oleh pihak kepolisian. Sedangkan unit mobil milik korban yakni Toyota Calya dengan nomor polisi N 1846 warna silver juga berhasil diamankan.

Responsive Images

Apresiasi itu disampaikan oleh Henry Wahyu Nugroho, Ketua PDOI Jawa Timur, Rabu (7/6/2023). Mewakili komunitas driver online se Jawa Timur, Henry pun mengucapkan Terima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah menangkap pelaku pembunuhan driver online tersebut.

“Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan pada pihak kepolisian, pihak aplikator Gojek, rekan-rekan media, rekan-rekan driver online dan semua pihak yang sudah bersinergi sehingga pelaku sudah tertangka,” katanya.

Kasus tersebut sudah dilaporkan oleh pihak keluarga pada 3 Juni 2023. Korban diketahui saat itu tengah mengantarkan penumpang ke Pantai Balekambang di Desa Sigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Korban merupakan warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

Henry mengaku akan mengawal kasus ini, dan meminta pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya.

“Kami akan kawal kasus ini dan menuntut pelaku agar nantinya dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang sudah menghilangkan nyawa rekan seprofesi kami yakni driver online,” tegas Henry.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh PDOI Jawa Timur, pelaku melakukan order secara online dengan titik penjemputan di Jalan Panglima Sudirman, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (3/6/2023), sekitar pukul 16.30 WIB.

Tujuannya ke Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Menurut Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jatim, akun penumpang ini tergolong akun yang baru dibuat. Dalam screenshot yang beredar di media sosial, tertulis “Belum Cukup Rating” di akun milik penumpang.

“Jadi kami menduga, sepertinya ini pembunuhan berencana. Tapi untuk kronologi dan motif pelakunya akan dirilis oleh pihak kepolisian dalam waktu dekat,” ujar Daniel.

Ditambahkan Daniel, untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang kembali, ada tips aman yang dibagikan untuk rekan-rekan driver online, baik itu ojek online (ojol) dan taksi online (taksol).

Pertama, jika mendapatkan orderan dari penumpang, coba di cek status riwayatnya, apa tergolong akun baru atau tidak. Biasanya untuk akun baru akan tertulis Belum Cukup Rating.

Kedua, pastikan identitas penumpang sama. Misal, jika nama penumpang yang tercantum di orderan perempuan, tapi yang naik ternyata laki-laki, patut diwaspadai. Terlebih jika nama penumpangnya tidak pada umumnya atau nama singkatan.

Ketiga, jika sudah sampai tahap ini, jangan lupa mengajak penumpang untuk foto bersama dan ambil video, terlebih jika penumpangnya lebih dari satu orang.

“Keempat, video call pada pihak keluarga di rumah dan rekan driver online yang dikenal di komunitas driver online untuk laporan. Sampaikan mau mengantarkan penumpang sembari berkata bahwa foto dan video bersama penumpang sudah dikirimkan melalui WhatsApp, termasuk screenshot orderannya,” jelas Daniel.

Masih menurut Daniel, kelima, jika orderannya mengarah ke daerah sepi atau rawan, apalagi malam hari, maka manfaatkan fasilitas share location minimal delapan jam.

“Kirimkan pada pihak keluarga atau komunitas driver online yang diikuti, untuk bisa dipantau selama perjalanan. Syukur-syukur, dipasangi GPS pada unit kendaraan yang dimiliki,” imbuhnya.

Keenam, tolak dan hindari tawaran dari penumpang untuk orderan secara offline, dalam artian membatalkan pesanan melalui aplikasi. Apalagi dengan iming-iming akan dapat ongkos tambahan lebih dari biaya melalui aplikasi.

“Jika tips aman ini diterapkan oleh rekan-rekan driver online, maka penumpang yang awalnya mempunyai rencana tidak baik akan membatalkan niatnya tersebut. Memang agak ribet, tapi paling tidak bisa meminimalisir terjadinya tindakan kriminalitas dari oknum penumpang,” pungkas Daniel. Yun

Responsive Images

Tinggalkan komentar