Kisah Pria Obesitas di Sragen, Sehari Makan Hingga 8 Kali

Avatar of Redaksi

 

Sungadi (25), pria obesitas asal Sragen. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Sungadi (25), pria obesitas asal Sragen.
(Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Keseharian Sungadi (25) pria obesitas asal Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen tengah mencuri perhatian lantaran karena kondisi fisik yang dideritanya.

Responsive Images

Sunardi adalah anak bungsu dari pasangan Suwarno (63) dan Tukiyem (61). Sungadi pengidap obesitas, ia memiliki berat badan mencapai 165 kilogram dengan tinggi badan 149 cm.

Suwarno mengatakan, Sungadi telah mengidap obesitas sejak lahir. Anak bungsunya itu lahir dengan berat badan 5 kilogram kurang 2 ons. Semenjak kecil, Sungadi memang suka makan, bahkan bisa menghabiskan 6-8 porsi dalam sehari.

Sungadi selalu melahap setiap makanan yang diberikan orang tuanya, tak jarang tetangga sekitar juga sering memberi makanan kepadanya saat bulan puasa ini.

“Suka makan, sehingga jadi obesitas namun anak saya tetap sehat dan jarang terserang penyakit,” ungkapnya, Selasa (2/4/24)

Suwarno menjelaskan, anaknya memiliki keterbatasan berbicara, serta ia tidak pernah mencicipi bangku sekolah, baik SD hingga SMA. Hal ini karena kondisinya yang susah melakukan mobilitas.

Meski mengidap obesitas, sosok Sungadi dikenal warga sekitar sering membantu masyarakat saat ada aktifitas pembangunan di lingkungan sekitar.

Warga sekitar sangat peduli dengan kesehatan Sungadi, terutama dari pemerintah Desa Sono yang sering memantau kesehatan Sungadi dengan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas setempat.

Terpisah, Kepala Desa Sono, Parjiyo mengatakan, pihaknya hanya bisa memantau kondisi kesehatan Sungadi dari jauh.

Dikatakannya, setiap petugas datang membawa ambulans, Sungadi selalu kabur tidak mau diperiksa.

“Kalau dari desa, ketika mau dicek kesehatannya, dia susah, lari, tahu ada mobil ambulans datang, dia lari, jadi hanya pantauan saja,” kata Parjiyo.

“Di bulan puasa ini sungadi suka beraktivitas dengan sambang ke tetangga, meskipun tidak berpuasa saat dikasih makanan dirinya selalu membawa pulang untuk dimakan dirumah,setiap ada keramaian dia selalu datang,” pungkasnya. (kin)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar