IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Keutamaan Puasa Asyura, Menghapus Dosa Setahun

Puasa asyura
Ilustrasi keutamaan puasa Asyura (pixabay.com)

Jakarta, KabarTerdepan.com – Di dalam islam terdapat empat bulan yang dimuliakan, yakni bulan Muharram Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Memperbanyak ibadah di bulan Muharram sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Salah satunya adalah ibadah puasa Asyura.

Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram. Tahun ini puasa Asyura jatuh pada hari Jumat 28 Juli 2023.

Responsive Images

Hukum puasa Asyura adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Pada awalnya puasa Asyura ini hukumnya wajib. Namun setelah turun perintah kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, maka puasa Asyura hukumnya sunnah Muakkad.

Dasar hukum anjuran puasa Asyura terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Puasa Asyura punya banyak keutamaan bagi yang mengerjakannya. Salah satunya dapat menghapus dosa setahun.

Di dalam riwayat hadis dijelaskan, pada suatu hari Rasulullah SAW mendapatkan pertanyaan dari sahabat tentang keutamaan puasa arafah. Beliau menjawab, bahwa siapapun yang berpuasa Arafah akan dihapuskan dosanya setahun yang sudah berlalu dan setahun setelah puasa dilakukan.
Kemudian ditanyakan pula tentang apa istimewanya puasa Asyura dan Nabi Muhammad SAW menjawab, dosa orang yang melakukan puasa tersebut setahun yang sudah berlalu akan dihapus.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa (sunah) yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadan adalah (puasa) pada bulan Allah yang al-Muharram (puasa Asyura), dan salat sunah yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam,” (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Di dalam Riwayat lainnya disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu melakukan puasa asyura. Diriwayatkan dari Ubaidillah bi Abu Yazid, dia menuturkan pernah mendengar Ibn Abbas berkata, “Aku tidak pernah Rasulullah memelihara puasa suatu hari untuk encari keutamannya selain puasa pada hari ini (Asyura) dan puasa Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Tata cara puasa asyura sama dengan puasa lainnya, yakni diawali dengan niat. Dilansir dari laman NU online, Berikut niat lafaz puasa asyura adalah :

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa’i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta’alaa.

Artinya : Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari semata karena Allah SWT.” (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar