IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kebutuhan LPG 3 Kg di Grobogan Meningkat saat Lebaran

Avatar of Redaksi
Aktifitas di salah satu di SPBE di Purwodadi Grobogan, Rabu (17/4/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)
Aktifitas di salah satu di SPBE di Purwodadi Grobogan, Rabu (17/4/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan,kabarterdepan.com- Kebutuhan masyarakat terhadap LPG 3 kilogram saat Ramadan hingga lebaran di Kabupaten Grobogan mencapai jutaan tabung.

Perihal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan Sigit Ari Wibowo Rabu (17/4/2024). Pihaknya mengatakan selama Ramadan hingga lebaran kebutuhan elpiji 3 kilogram di kabupaten Grobogan 1.015.194 tabung.

Responsive Images

Menurutnya, jauh sebelumnya Disperindag telah berkoordinasi dengan Pertamina guna menambah stok agar tidak mengalami kelangkaan selama para warga Grobogan atau pemudik saat berada di kampung halamannya.

“Antisipasi kebutuhan LPG 3 kilogram selama Ramadan hingga Lebaran di kabupaten Grobogan sudah dilakukan, Namun, kita (Disperindag Grobogan) bersama pertamina menyediakan 1.017.514,” ucap Sigit.

Berdasarkan pantauan dari Disperindag Grobogan, jumlah LPG 3 kilogram yang disediakan pihak pertamina menurutnya sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di kabupaten Grobogan selama lebaran.

Pihaknya menjelaskan, dihari biasa sebelumnya kebutuhan LPG 3 kilogram di kabupaten Grobogan rata-rata hanya mencapai 950.880 tabung perbulan.

“Banyaknya warga Grobogan yang pulang mengakibatkan perlunya penambahan kuota LPG 3 kilogram,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga menjelaskan lonjakan permintaan LPG 3 kilogram tersebut sejak menjelang Bulan Ramadan. Lebih lanjut, sempat ada kendala pengiriman barang yang disebabkan oleh cuaca buruk serta gelombang tinggi jadi penyebab kapal tidak dapat bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang (jalur reguler) sehingga distribusi LPG dari depo ke SPBE terhambat.

“Kondisi Cuaca buruk dan banjir di jalur Pantura menghambat suplai ke SPBE,” katanya.

Dalam menyikapi hal itu, sambung Sigit, Pertamina telah mengambil kebijakan dengan mengalihkan pengambilan LPG ke jalur non regular, melalui Gresik dan depo-depo lain. Sementara Disperindag Kabupaten Grobogan, juga telah mengajukan surat permohonan penambahan kuota elpiji subsidi untuk masyarakat di Kabupaten Grobogan.

“Pengajuan tersebut, telah disetujui Pertamina dengan penambahan alokasi sebanyak 12.320 tabung pada 25 hingga 27 maret. Selain itu, penambahan juga dilakukan menjelang lebaran,” ungkap Sigit.

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan bahwa di kabupaten Grobogan memiliki tiga SPBE yang telah mendistribusikan ke 21 agen Elpiji Subsidi. “Dari 21 agen tersebut mendistribusikan ke 1.058 pangakalan resmi di kabupaten Grobogan,” tambahnya.

Terkait harga pihaknya menyebutkan harga di pangkalan elpiji hanya Rp 15.500 sementara di pengecer sangat bervariasi. Mulai Rp 18.000 hingga Rp 22.000.

“Variasi harga yang terjadi di tingkat pengecer terjadi tergantung jarak antara pengecer dengan pangkalan Elpiji Subsidi resmi,” tambahnya. (kin).

Responsive Images

Tinggalkan komentar