Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto gerak cepat antisipasi maraknya kabar kelangkaan gas tabung 3 kg itu di tengah masyarakat. Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan dan agen elpiji 3 kg, Selasa (25/7/2023).
Didampingi Forkopimda dan Kepala Diskopukmperindag, setidaknya ada tiga lokasi yang menjadi sasaran hari ini. Yakni pangkalan elpiji di Pasar Tanjung Anyar serta agen elpiji di Jalan Empunala, Kelurahan Balongsari dan di Lingkungan Bancang, Kelurahan Wates.
“Kita berharap hal itu tidak terjadi di Kota Mojokerto, karenanya kita melakukan pencegahan dini,” ujar Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Dalam melakukan sidak, Ning Ita memastikan stokm elpiji 3 kg di Kota Mojokerto masih aman, tidak ada kelangkaan. Sehingga ia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan Panic Buying.
“Stok masih aman, masyarakat gak usah panic buying. Masih banyak di pangkalan-pangkalan serta agen jumlahnya tersedia. Apalagi sudah ada jargas dimana 30 persen dari rumah tangga kita sudah memakainya, jadi insyaallah kami optimis Kota Mojokerto aman,” ujar Ning Ita.
Dari pemantauan Ning Ita, hanya pangkalan elpiji di Pasar Tanjung Anyar saja yang mengaku stoknya berkurang. Itu pun karena jatahnya yang memang dikurangi oleh pemasok. Sedangkan pasokan untuk agen tetap stabil dan lancar.
“Yang pangkalan tadi memang mengaku kirimannya dikurangi oleh agen, dari yang biasanya dikirim 200 tabung dua hari sekali. Kini hanya dikirimi 100 tabung itupun tiga atau empat hari sekali,” tutur Ning Ita.
Lebh lanjut Ning Ita pun memastikan jika pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak Pertamina agar pendistribusian kembali normal dan masyarakat tetap bisa mendapatkan elpiji dengan mudah.
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh Admin Agen Gas Elpiji PT. Indomakmur Gas Dua Kota Mojokerto, Vega. Ia mengungkapkan jika pasokan elpiji untuk Kota Mojokerto lancar, tiap hari selalu ada kiriman. Sehingga ia juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir yang berlebihan. (*)
